Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan titik lokasi Istana Negara yang akan dibangun di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Kalimantan Timur.
Hal itu diungkapkan Jokowi saat berbincang dengan pembawa acara dalam sebuah video yang diunggah Youtube Sekretariat Presiden, Selasa (15/3).
Dalam video tersebut, Jokowi terlihat berdiri di atas sebuah bukit yang dikelilingi oleh pohon berbatang kecil. Tanah yang diinjak Jokowi itu, akan menjadi lokasi Istana Negara.
"Ya, Istana di sini," ucap Jokowi dikutip dari Youtube Setpres, Selasa (15/3/2022).
Dalam video tersebut, terlihat jelas bahwa nantinya Istana Negara akan memiliki pemandangan alam di kawasan IKN. Jokowi mengatakan, konsep IKN adalah kota hutan. "Artinya hutan ini akan dibiarkan hijau seperti ini," ujar Jokowi.
Selain itu, Jokowi menjelaskan alasan mengapa dirinya memilih wilayah Penajam Paser Utara (PPU) sebagai Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Hal tersebut, kata Jokowi, tidak lepas dari hasil analisis geospasial.
Dia mengungkapkan awalnya ada banyak lokasi calon IKN, tapi dipersempit hingga akhirnya menjadi 3 lokasi dan diputuskan di Kalimantan Timur di Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara.
"Karena ini adalah titik yang paling tengah jika diambil dari barat, timur, utara dan selatan. Di sini tengahnya,” jelasnya.
Jokowi kemudian membeberkan terkait lokasi Istana Negara. Dia menyebut Istana Negara akan berada di ketinggian 80 meter dari permukaan laut (Mdpl).
“Ini hitung-itungan geospasial yang dilakukan Kementerian PU dan ini titik untuk istananya. Di tempat tertinggi dari permukaan laut kira-kira 80 meter. Menjuru kanan kiri," ungkapnya.
Lebih lanjut, Jokowi menegaskan pemindahan IKN ke Kalimantan Timur adalah untuk pemerataan dan keadilan. Menurut Jokowi, 58 persen perputaran ekonomi ada di pulau Jawa khususnya Jakarta, padahal Indonesia memiliki 17.000 pulau. Sementara itu, 56 persen populasi Indonesia pun terkonsentrasi di pulau Jawa.
“Juga ada banyak alasan, karena ada banyak lahan dan yang paling penting pemindahan (IKN)) ini untuk pemerataan, untuk keadilan, karena kita memiliki 17.000 pulau yang 56 persennya ada di Jawa. Ada 156 juta populasinya Indonesia ada di pulau Jawa,” ujar Jokowi.