Bisnis.com, JAKARTA - Inggris membekukan aset tujuh pengusaha Rusia termasuk Roman Abramovich, Igor Sechin, Oleg Deripaska, dan Dmitri Lebedev setelah mereka ditambahkan ke daftar sanksi negara itu.
Abramovich adalah pemilik Chelsea Football Club, Deripaska memiliki saham di En+ Group. Sedangkan Sechin adalah kepala eksekutif Rosneft dan Lebedev adalah ketua dewan direksi Bank Rossiya.
Abramovic punya saham di perusahaan logam raksasa Evraz dan Norilsk Nickel, punya hubungan kuat dengan Presiden Rusia Vladimir Putin yang melancarkan serangan ke Ukraina.
Namun, Inggris menyatakan telah menerbitkan lisensi yang memungkinkan sejumlah kegiatan yang berhubungan dengan sepak bola untuk dilanjutkan di Chelsea.
“Tidak ada tempat berlindung yang aman bagi mereka yang telah mendukung serangan kejam Putin di Ukraina,” kata Perdana Menteri Inggris Boris Johnson seperti dikutp TheGuardian, Kamis (10/3/2022).
Juru bicara Abramovich mengatakan bahwa mereka tidak dapat segera mengomentari pengumuman sanksi dari Inggris.
Secara total, aset yang dibekukan mencapai 15 miliar pound atau setara Rp 300 triliun.
Baca Juga
"Sanksi hari ini adalah langkah terbaru dalam dukungan tak tergoyahkan Inggris untuk rakyat Ukraina. Kami akan murka dan akan mengejar mereka yang memungkinkan pembunuhan warga sipil, penghancuran rumah sakit."
Sanksi ini sendiri merupakan bagian dari serangkaian sanksi terhadap Rusia terkait serangan ke Ukraina. Sejauh ini aset yang disita negara Barat dari individu yang dekat dengan Putin mencapai lebih dari US$1.000 miliar.
Sementara itu, hal ini sendiri telah membuat Rusia meradang. Moskow telah melakukan langkah-langkah balasan seperti pelegalan pencurian paten dan juga penyiagaan senjata nuklir.