Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pak Jokowi, LSI Sebut Kondisi Penegakan Hukum di Indonesia Sangat Buruk

Lembaga Survei Indonesia (LSI) mengungkapkan proses penegakan hukum secara nasional masih dianggap buruk oleh masyarakat
Petugas menata barang bukti berupa uang sitaan di kantor Kejaksaan Agung (Kejagung), Jakarta, Selasa (7/7/2020). Kejagung menunjukan uang sebesar Rp77 miliar dalam perkara dugaan tindak pidana korupsi pengelolaan keuangan dan dana investasi pada PT Asuransi Jiwasraya (Persero) tahun 2008-2018. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
Petugas menata barang bukti berupa uang sitaan di kantor Kejaksaan Agung (Kejagung), Jakarta, Selasa (7/7/2020). Kejagung menunjukan uang sebesar Rp77 miliar dalam perkara dugaan tindak pidana korupsi pengelolaan keuangan dan dana investasi pada PT Asuransi Jiwasraya (Persero) tahun 2008-2018. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra

Bisnis.com, JAKARTA - Lembaga Survei Indonesia (LSI) mengungkapkan proses penegakan hukum secara nasional masih dianggap buruk oleh masyarakat 

Hal tersebut terungkap dalam survei terbaru LSI dengan tema Sikap Publik Terhadap Penundaan Pemilu dan Masa Jabatan Presiden yang dirilis pada hari ini Kamis 3 Maret 2022.

Direktur Eksekutif LSI, Djayadi Hanan mengatakan bahwa berdasarkan hasil survei LSI tersebut, total ada 33,7 persen masyarakat yang menilai kondisi penegakan hukum Indonesia masih buruk dan sangat buruk.

"Dari total 296.982 responden yang kami survei secara acak di seluruh Indonesia, 31 persen itu menilai penegakan hukum Indonesia buruk dan 2,7 persen menilai sangat buruk," tuturnya dalam keterangan resminya di Jakarta, Kamis (3/3/2022).

Sementara itu, kata Djayadi, sebanyak 29,9 persen masyarakat menilai kondisi penegakan hukum di Indonesia biasa saja atau sedang dan 27,9 persen menilai sudah baik serta 1,8 persen menilai sangat baik.

"Kemudian ada 6,6 persen masyarakat yang kami survei tidak tahu atau tidak menjawab survei soal kondisi penegakan hukum di Indonesia," katanya.

Sementara itu, secara keseluruhan LSI mengungkapkan tingkat kepuasan masyarakat kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam survei Februari 2022 menjadi 66,3 persen.

Untuk diketahui, tingkat kepuasan itu merosot lebih dari 5 persen. Pasalnya dalam survei sebelumnya oleh LSI, tingkat kepuasan atas pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Ma'ruf Amin berada pada level 71,4 persen. 

Direktur Eksekutif LSI, Djayadi Hanan mengatakan bahwa berdasarkan hasil survei LSI tersebut, total ada 66,3 persen masyarakat yang menilai cukup puas dan sangat puas dengan kinerja Presiden Jokowi dan Ma'ruf Amin. Djayadi merinci dari 66,3 persen tersebut sebanyak 58,8 persen masyarakat cukup puas dan 7,5 persen sangat puas.

"Mayoritas masyarakat yang kami survei sudah puas dengan kinerja Joko Widodo sebagai Presiden. Total ada 66,3 persen masyarakat yang puas," tuturnya dalam keterangan resminya di Jakarta, Kamis (3/3/2022).

Sementara itu, kata Djayadi, masyarakat yang tidak puas dan kurang puas terhadap kinerja Presiden Jokowi ada sebanyak 29,9 persen dengan rincian 23,7 persen masyarakat kurang puas dan 6,2 persen masyarakat tidak puas sama sekali. Kemudian sisanya 3,8 persen tidak tahu dan tidak menjawab pertanyaan itu sama sekali.

"Total hanya ada 29,9 persen masyarakat yang tidak puas dengan kinerja Pak Jokowi sebagai Presiden," katanya.

Sementara itu, dalam sejarah survei LSI atas kinerja Presiden Joko Widodo mencapai titik terendah pada Juni 2021 dimana tingkat kepercayaan merosot hingga 43 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper