Bisnis.com, JAKARTA--Partai Demokrat mengkritisi pernyataan segelintir politisi yang mewacanakan Pemilu 2024 diundur dan masa jabatan Presiden Joko Widodo (Jokowi) diperpanjang akibat pandemi Covid-19.
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengklaim dirinya telah keliling ke-34 provinsi dan ratusan kabupaten/kota, tetapi tidak ada satu pun masyarakat yang ingin Pemilu Serentak 2024 diundur atau masa jabatan Presiden Jokowi diperpanjang.
Malahan, menurut AHY, banyak masyarakat yang mengeluh dengan situasi ekonomi Indonesia saat ini yang tidak kunjung membaik.
"Kalau pun ada (yang membaik) lambat, prioritas pun tidak jelas. Ekonomi juga dirasakan sulit oleh masyarakat. Kok tiba-tiba ini mengatakan bahwa masyarakat ingin perpanjang. Ingin diundur. Itu masyarakat yang mana," tutur AHY dalam keterangan resminya di Jakarta, Minggu (27/2/2022).
AHY menuding politisi yang mewacanakan Pemilu Serentak 2024 diundur dan masa jabatan Presiden Joko Widodo diperpanjang tersebut hanya ingin melanggengkan kekuasaannya.
"Menurut saya memalukan cara berfikir seperti itu. Memain-mainkan suara rakyat. Lalu seolah-olah ini desakan rakyat. Rakyat yang mana," katanya.
AHY juga membandingkan Pemilu Serentak 2024 dengan Pilkada 2020. Menurut AHY, Pilkada 2020 tetap bisa digelar meskipun tengah dalam situasi pandemi covid-19.
"Mereka juga yang mengatakan tidak ada negara manapun yang menunda pemilihan umumnya. Tapi Pemilu 2020 tetap digelar," ujarnya.