Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Boom! Pasukan Rusia Hancurkan 83 Fasilitas Militer Ukraina

Dalam operasi militer khusus itu, empat pesawat, satu helikopter dan empat drone milik Ukraina hancur.
Anggota Pasukan Pertahanan Teritorial Ukraina berpartisipasi dalam latihan di bekas pabrik aspal di pinggiran Kyiv, Ukraina, Sabtu (19/2/2022). /Bloomberg-Ethan Swope
Anggota Pasukan Pertahanan Teritorial Ukraina berpartisipasi dalam latihan di bekas pabrik aspal di pinggiran Kyiv, Ukraina, Sabtu (19/2/2022). /Bloomberg-Ethan Swope

Bisnis.com, JAKARTA — Juru Bicara Kementerian Pertahanan Rusia Mayor Jenderal Igor Konashenkov menyampaikan angkatan bersenjata Rusia telah melumpuhkan 83 fasilitas infrastruktur militer yang berbasis di darat Ukraina sejak dimulainya operasi khusus. Dalam serangan tersebut, empat pesawat, satu helikopter dan empat drone milik Ukraina hancur.

"Sejak dimulainya operasi militer, dua pesawat Su-27 dan dua pesawat Su-24, satu helikopter dan empat drone Bayraktar TB-2 dari angkatan bersenjata Ukraina telah ditembak jatuh," kata Jenderal Igor Konashenkov, melansir TASS, kantor berita Rusia, Jumat (25/2/2022).

Keputusan operasi militer itu diambil Presiden Rusia Vladimir Putin sebagai tanggapan atas permintaan para kepala republik Donbass.

"Keputusan untuk melakukan operasi militer khusus ini untuk melindungi orang-orang yang telah menderita akibat pelecehan dan genosida oleh rezim Kiev selama delapan tahun," kata Vladimir Putin dalam pidatonya yang disiarkan melalui televisi pada Kamis pagi (25/2/2022).

Dalam pidatonya tersebut, Putin juga menekankan bahwa Moskow tidak memiliki rencana untuk menduduki wilayah Ukraina.

Mengenai serangan Rusia-Ukraina yang sedang berlangsung, Kementerian Pertahanan Rusia kembali menegaskan bahwa pasukan Rusia tidak menargetkan kota-kota di Ukraina, namun hanya terbatas pada penyerangan dan melumpuhkan infrastruktur militer Ukraina.

"Tidak ada ancaman apapun terhadap penduduk sipil," kata Kementerian Pertahanan Rusia.

Seperti diberitakan sebelumnya, serangan Rusia telah memaksa 100.000 warga Ukraina untuk mengungsi dan menewaskan 137 warga Ukraina.

Sementara itu, AS telah menjatuhkan sanksi pada elit dan bank Rusia. Kendati demikian, AS menegaskan bahwa pihaknya tidak akan ikut berperang di Ukraina.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Ni Luh Anggela
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper