Bisnis.com, JAKARTA – Ketua MPR Bambang Soesatyo yang juga Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) mengatakan bahwa tidak kurang dari 24 jam setelah dirilis di https://opensea.io/bamsoet, 1 NFT video kecelakaan dirinya bersama Sean Gelael saat mengikuti eksebisi dalam Kejurnas Meikarta Sprint Rally 2021 di Sirkuit Meikarta laku Rp226 juta.
Dari harga yang ditawarkan 5 ETH, terjual sebesar 5.0943 ETH atau sekitar USD 15.815,84 (Rp226 juta menggunakan kurs Rp14.300). Tidak diketahui dari negara mana orang yang membeli NFT Bamsoet tersebut.
Ketua DPR RI ke-20 dan mantan Ketua Komisi III DPR RI Bidang Hukum, HAM, dan Keamanan ini menjelaskan bahwa baru satu video yang dirilis, yakni dari dalam kendaraan. Masih ada banyak video dan foto lagi yang akan dirilis sebagai aset digital NFT di OpenSea.
“Seluruh hasil penjualan akan disumbangkan untuk pembangunan Rumah Ibadah. Mengingat langkah saya terjun ke dunia NFT adalah untuk menguatkan ekonomi digital Indonesia, sekaligus mendorong generasi muda memanfaatkan perkembangan dunia digital untuk mendapatkan kemanfaatan ekonomi. Termasuk juga negara tidak boleh ketinggalan untuk menjadikan perkembembangan teknologi ekonomi digital tersebut untuk peningkatan penerimaan negara atau pajak,” katanya, Sabtu (12/2/2022).
Wakil Ketua Umum Partai Golkar dan Kepala Badan Hubungan Penegakan Hukum, Keamanan dan Pertahanan Kadin Indonesia ini menerangkan bahwa NFT adalah aset digital yang unik dan tersimpan di dalam blockchain yang mewakili objek dunia nyata, seperti seni, musik, video, hingga game.
Setelah berhasil di-mint, NFT akan selamanya tersimpan sehingga setiap perpindahan atau transaksi dari NFT akan tercatat dalam blockchain.
Baca Juga
Menurutnya, keberadaan NFT bisa dijadikan sumber pendapatan baru bagi para pembuat konten. Generasi muda dengan tingkat kreativitas yang tinggi, pasti bisa menghasilkan sebuah karya hebat yang bisa dijual melalui NFT.
“Terlebih dengan adanya kemajuan teknologi informasi tersebut, target pasar yang bisa di dapat tidak hanya dari dalam negeri saja. Melainkan bisa diakses oleh berbagai orang dari seluruh penjuru negara dunia,” terangnya.
Bamsoet menuturkan bahwa Kementerian Perdagangan Indonesia mencatat, per Desember 2021 nasabah cryptocurrency dari berbagai jenis seperti Utility Token, Asset-Backed Token, Security Token, Decentralized Finance, hingga Non-Fungible Token (NFT), sudah mencapai 11 juta orang. Melesat jauh dibanding tahun 2020 yang berkisar dibawah 5 juta orang.
Masih pada data yang sama, Bamsoet menjelaskan bahwa akumulasi nilai transaksi aset Crypto pada tahun 2021 meningkat hingga Rp 859,45 triliun hanya dalam waktu satu tahun, atau rata-rata per hari mencapai Rp 2,3 triliun.
“Karenanya Indonesia sudah harus mulai mempertimbangkan adanya Kementerian Ekonomi Digital yang bisa memanfaatkan perkembangan ekonomi digital dunia untuk kemakmuran Indonesia,” terangnya.