Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Di Hadapan WHO, Jokowi Singgung Respons Dunia Hadapi Krisis Kesehatan

Jokowi mendorong dukungan pembiayaan kesehatan bagi negara berkembang saat menghadiri forum ACT-A Campaign 2022 secara virtual pada Rabu, 9 Februari 2022.
Presiden Jokowi saat berpidato pada World Economic Forum, Kamis (20/01/2022), secara virtual, dari Istana Kepresidenan Bogor, Jabar. - Foto: BPMI Setpres/Muchlis Jr.rn
Presiden Jokowi saat berpidato pada World Economic Forum, Kamis (20/01/2022), secara virtual, dari Istana Kepresidenan Bogor, Jabar. - Foto: BPMI Setpres/Muchlis Jr.rn

Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengimbau agar seluruh Negara di dunia lebih tanggap menghadapi krisis kesehatan, sebab setiap Negara dinilai harus siap apabila terjadi pandemi selanjutnya.

"Dunia harus lebih siap dan lebih tanggap terhadap krisis kesehatan. Setiap negara harus memiliki kesempatan yang sama untuk mempersiapkan diri dari ancaman pandemi berikutnya," kata Jokowi dalam forum virtual Access to Covid-19 Tools Accelerator (ACT-A) Campaign 2022, dikutip dari kanal Youtube Sekretariat Presiden, Rabu (9/2/2022).

Di depan Petinggi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus, Kepala Negara pun menegaskan salah satu agenda prioritas Indonesia pada Presidensi G20 2022 adalah narasi perbaikan infrastruktur kesehatan dunia yang harus dilakukan.

Menurutnya, solidaritas dan kerja sama adalah kunci untuk keluar dari pandemi. Dia menilai negara maju dan pendonor perlu memperhatikan pengembangan negara berkembang.

Jokowi juga mendorong dukungan pembiayaan kesehatan bagi negara berkembang. Penyebabnya, negara berkembang harus diberdayakan dalam penanganan pandemi agar tidak ada satu pun yang tertinggal dalam krisis ini.

"Negara berkembang harus menjadi bagian dari rantai pasok suplai obat, vaksin, dan peralatan kesehatan. Untuk itu, kerja sama, riset, investasi, dan transfer teknologi mutlak dilakukan," ujarnya.

Sekadar informasi, ACT-A adalah kerja sama multilateral yang dibangun untuk mempercepat pengembangan, pembuatan, dan pemerataan akses tes, perawatan, serta vaksin Covid-19.

Kolaborasi ini diluncurkan pada April 2020 dalam acara yang dihadiri WHO, Presiden Prancis Emmanuel Macron, Komisi Eropa, dan Yayasan Bill & Melinda Gates.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Akbar Evandio
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper