Bisnis.com, JAKARTA - Ketika Duchess of Cornwall mengunjungi sebuah pusat komunitas anak-anak di Kawasan Wiltshire sebelas tahun yang lalu, dia ditanya oleh seorang anak berusia delapan tahun: "Apakah Anda akan menjadi Ratu suatu hari nanti?"
Tampak sedikit terkejut, wanita yang sebelumnya bernama lengkap Camilla Parker Bowles itu spontan menjawab meski dengan nada agak sedikit sinis: "Kamu tidak akan pernah tahu."
Akan tetapi, sekarang apa yang ditanyakan seorang bocah itu menemukan relevansinya.
Ratu Inggris telah memanfaatkan acara peringatan 70 tahun dia bertahta atau dikenal dengan Platinum Jubilee untuk menyampaikan sebuah pesan penting kepada rakyatnya.
Dengan penuh percaya diri Ratu Elizabeth II menyampaikan keinginannya untuk menobatkan Camilla, sebagai Ratu Pendamping (queen consort) atau lazim dikenal sebagai permaisuri untuk mendampingi sang Pangeran Wales ketika menjadi raja pada saatnya tiba nanti.
Memang ada perdebatan sengit dan kontroversi menjelang pernikahan Pangeran Charles dan Camilla 17 tahun yang lalu soal apakah nyonya Parker Bowles suatu hari nanti akan menjadi Ratu.
Istri seorang raja secara otomatis menjadi permaisuri, dan hanya perubahan undang-undang yang akan bisa mengubahnya.
Para pembantu kerajaan bersikeras, ketika dia menikahi Charles, bahwa Camilla tidak ingin menjadi Ratu. Pada awalnya mereka mengatakan bahwa Camilla "berniat" untuk dikenal sebagai Permaisuri Putri (princess consort), sebuah gelar yang pertama dalam sejarah Inggris ketika Charles naik tahta.
Akan tetapi, penggunaan kata kerja "berniat" membuka spekluasi akan ada perubahan di masa depan.
Penyebutan "Princess Consort" telah dihapus dari situs web pribadi Charles setelah dilakukan perubahan pada tahun 2018.
Pada saat pernikahan pasangan kerajaan, penasihat pangeran berpendapat bahwa Camilla hanya akan memilih untuk tidak menyebut dirinya ratu dan dikenal sebagai Permaisuri Putri.
Hanya saja pihak pemerintah dan ahli lainnya mengatakan bahwa kecuali ada perubahan dalam hukum, Camilla akan tetap sah menjadi Ratu ketika Charles menjadi Raja, tidak peduli apa yang dia pilih untuk menyebut dirinya sendiri.