Bisnis.com, JAKARTA - Badan Riset Nasional Indonesia (BRIN) mengungkapkan pihaknya menyediakan beberapa skema fasilitas dan pendanaan riset pada tahun ini.
Plt Direktur Pendanaan Riset dan Inovasi, Deputi Bidang Fasilitasi Riset dan Inovasi BRIN Dr Hotmatua Daulay menyebutkan pihaknya telah memiliki program pendanaan riset a.l. Fasilitasi Hari Layar, Pendanaan Ekspedisi dan Eksplorasi, Pusat Kolaborasi Riset.
"Saat ini, BRIN juga memiliki pendanaan Prioritas Riset Nasional (PRN) yang diberikan kepada institusi tertentu untuk melaksanakan PRN yang menjadi implementasi dari Rencana Induk Riset Nasional (RIRN), misalnya saja riset mengenai Covid-19. Dimana melakukan penelitian kolaboratif terkait virus Covid-19," kata Hotmatua
Baca Juga
Dia menuturkan BRIN merupakan lembaga pemerintah yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada presiden dalam penyelenggaraan penelitian, pengkajian, pengembangan hingga invensi dan inovasi.
Berdasarkan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) 2022, BRIN memperoleh dana Rp10,5 triliun. Dana tersebut merupakan bagian dari alokasi anggaran pendidikan 20 persen dalam APBN.
Dari pagu anggaran tersebut, Rp5,05 triliun dialokasikan untuk keperluan operasional dan Rp5,47 triliun untuk non operasional. Namun, menurut BRIN, sebagian besar anggaran akan digunakan untuk keperluan riset.