Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rusia Gelar Latihan Militer, AS Ancam Beri Sanksi Pribadi ke Putin

Presiden AS Joe Biden mengancam akan memberikan sanksi berat kepada Presiden Rusia Vladimir Putin.
Presiden AS Joe Biden dalam pengumuman resmi Dewan Gubernur The Fed di Eisenhower Executive Office Building, Washington, Selasa (22/11/2021)/ Bloomberg - Samuel Corum
Presiden AS Joe Biden dalam pengumuman resmi Dewan Gubernur The Fed di Eisenhower Executive Office Building, Washington, Selasa (22/11/2021)/ Bloomberg - Samuel Corum

Bisnis.com, JAKARTA - Amerika Serikat memperingatkan Moskow tentang sanksi berat, termasuk terhadap Presiden Vladimir Putin secara pribadi setelah pasukan tempur Rusia melakukan latihan militer di perbatasan Ukraina sebagai pertanda akan ada invasi.

Sikap Presiden AS Joe Biden itu menunjukkan meningkatnya ketegangan antara Rusia dan Gedung Putih dengan mengatakan invasi Rusia ke Ukraina "tetap dekat".

Peringatan itu akan memicu konsekuensi besar dan bahkan mengubah dunia. Dia mengatakan akan mempertimbangkan untuk menambahkan sanksi langsung terhadap Putin ke dalam serangkaian tindakan yang sedang disusun.

"Ya. Saya akan melihat itu," kata Biden ketika ditanya oleh wartawan di Washington.

Seorang pejabat senior AS mengatakan sanksi ekonomi dengan konsekuensi besar akan jauh melampaui tindakan sebelumnya yang diterapkan pada tahun 2014 setelah Rusia menginvasi wilayah Krimea Ukraina.

Langkah-langkah baru akan mencakup pembatasan ekspor peralatan AS berteknologi tinggi di sektor kecerdasan buatan, komputasi kuantum, dan kedirgantaraan.

"Apa yang kita bicarakan adalah teknologi canggih yang kita rancang dan kami produks yang akan memukul "ambisi strategis Putin untuk melakukan industrialisasi ekonominya,” kata pejabat tersebut seperti dilansir dari ChannelNewsAsia.com, Rabu (26/1/2022).

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mendukung ancaman itu dengan mengatakan sanksi itu akan lebih berat dari apa pun yang pernah dilakukan.

Sementara itu, Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan akan berbicara melalui telepon dengan Putin pada hari Jumat untuk melakukan "klarifikasi" tentang niat Moskow.

Setelah AS menyiapkan 8.500 tentara untuk untuk mendukung pasukan NATO di Eropa, militer Rusia mengumumkan sedang melakukan latihan baru yang melibatkan 6.000 tentara di dekat Ukraina dan di dalam wilayah Krimea.

Latihan tersebut termasuk latihan menembak dengan jet tempur, pembom, sistem anti-pesawat dan kapal dari armada Laut Hitam dan Kaspia, kata Kementerian Pertahanan Rusia.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper