Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Inggris Tuding Rusia Ingin Jatuhkan Pemerintahan Ukraina

Pemerintah Inggris menuduh Rusia berusaha menggantikan pemerintahan Ukraina dengan pemerintahan pro-Moskow.
Bendera Ukraina/wikimedia
Bendera Ukraina/wikimedia

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah Inggris menuduh Rusia berusaha menggantikan pemerintahan Ukraina dengan pemerintahan pro-Moskow dan mantan anggota parlemen Ukraina Yevheniy Murayev sedang dipertimbangkan sebagai calon potensial.

Murayev adalah kepala partai kecil pro-Rusia Nashi, yang saat ini tidak memiliki kursi di parlemen Ukraina. Kementerian Luar Negeri Inggris menyebut beberapa politisi Ukraina lainnya yang dikatakan memiliki hubungan dengan dinas intelijen Rusia juga dijagokan untuk menguasai pemerintahan.

Akan tetapi, tidak jelas bagaimana cara yang akan digunakan Rusia untuk membentuk pemerintahan yang bersahabat di Kyiv.

Pemerintah Inggris membuat klaim berdasarkan penilaian intelijen, tanpa memberikan bukti untuk mendukungnya. Spekulasi itu muncul di tengah perang kata-kata antara Moskow dan Barat atas desain Rusia di Ukraina.

Menteri Luar Negeri Liz Truss mengatakan informasi itu menyoroti sejauh mana aktivitas Rusia yang dirancang untuk menumbangkan pemerintahan Ukraina dan menanamkan pemikiran Kremlin sebagaimana dikutip CNBC.com, Minggu (23/1/2022).

Truss mendesak Rusia untuk mengurangi eskalasi, mengakhiri rencana agresi dan disinformasi serta memilih jalur diplomasi. Inggris menegaskan kembali pandangannya bahwa “setiap serangan militer Rusia ke Ukraina akan menjadi kesalahan strategis besar-besaran dengan biaya besar.”

Sebelumnya, Inggris telah mengirim senjata anti-tank ke Ukraina sebagai bagian dari upaya untuk memperkuat pertahanannya terhadap potensi serangan Rusia.

Di tengah upaya diplomatik untuk meredakan krisis, Menteri Pertahanan Inggris Ben Wallace diperkirakan akan bertemu Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu untuk melakukan pembicaraan di Moskow. Akan tetapi, belum ada jadwal yang diberikan untuk pertemuan itu, yang akan menjadi pembicaraan pertahanan bilateral pertama Inggris-Rusia sejak 2013.

AS telah melakukan kampanye agresif dalam beberapa bulan terakhir untuk menyatukan sekutu Eropanya melawan invasi baru Rusia ke Ukraina.

Gedung Putih menyebut penilaian pemerintah Inggris "sangat memprihatinkan" dan mengatakan pihaknya mendukung pemerintah Ukraina yang terpilih.

Sementara itu, negara-negara Baltik seperti Estonia, Latvia dan Lithuania akan mengirim rudal anti-tank dan anti-pesawat buatan AS ke Ukraina dalam sebuah langkah yang menurut Blinken didukung sepenuhnya oleh Washington.

“Saya mempercepat dan mengizinkan dan kami sepenuhnya mendukung transfer peralatan pertahanan Sekutu NATO dari Estonia, Latvia, dan Lithuania yang diberikan ke Ukraina untuk memperkuat kemampuannya mempertahankan diri terhadap agresi Rusia yang tidak beralasan dan tidak bertanggung jawab,” ujarnya.

Dia menambahkan bahwa pihaknya salut kepada mereka atas dukungan lama mereka ke Ukraina. Dmitry Peskov, juru bicara Presiden Rusia Vladimir Putin, awal pekan ini menggambarkan pasokan senjata Barat ke Ukraina sebagai sangat berbahaya. Menurutnya, mereka "tidak melakukan apa pun untuk mengurangi ketegangan".

Pihak Barat telah menolak tuntutan utama Moskow agar NATO tidak menjadikan Ukraina sebagai anggota, tidak ada senjata aliansi yang akan dikerahkan di dekat perbatasan Rusia, dan bahwa mereka akan menarik kembali pasukannya dari Eropa Tengah dan Timur.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper