Bisnis.com, JAKARATA - Indonesia pertama kali mencatat 2 pasien terinfeksi Omicron meninggal pada Sabtu (22/1/2022), dan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat kasus Omicron hingga Senin (24/1/2022) mencapai 1.626.
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung (P2PML) Siti Nadia Tarmizi mengatakan angka kasus Omicron bertambah sebanyak 257 orang sejak data terakhir pada Sabtu (22/1/2022).
“Dari angka tersebut sebanyak 1.019 kasus merupakan transmisi dari Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN), 369 kasus non PPLN, dan 238 kasus masih diselidiki secara epidemiologis,” ujar Nadia kepada Bisnis, Senin (25/1/2022).
Sebelumnya, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin pun mengakui bakal ada gelombang kenaikan kasus Virus Corona varian Omicron pada awal Februari atau Maret 2022. Pada saat itu, Kemenkes memprediksi kasus sehari bisa mencapai 60 ribu.
"Minggu ke-1 atau ke-2 Februari ya (prediksi puncak Omicron). (Kasus harian) sekitar 40.000-60.000 kasus," kata Budi dalam konferensi pers yang disiarkan melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden, Senin (10/1/2022).
Meski begitu, dia mengatakan jumlah kasus positif Covid-19 akan turun dengan cepat.
"Kita akan menghadapi gelombang Omicron, tidak usah panik, kita sudah menyiapkan diri dengan baik. Dan pengalaman menunjukkan walaupun naiknya cepat, tapi gelombang Omicron ini turunnya juga cepat," katanya.