Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan upaya pemerintah dalam melaksanakan program vaksinasi Covid-19 bagi masyarakat Indonesia bukan perkara yang mudah.
Jokowi menuturkan ada banyak petugas yang harus melewati berbagai rintangan sebelum bisa menyuntikkan vaksinasi kepada warga. Meskipun demikian, pemerintah tetap berupaya mengatasi berbagai rintangan tersebut agar masyarakat bisa mendapatkan vaksinasi.
"Ada yang harus naik perahu, ada yang harus naik sepeda motor ke gunung, bukan barang yang mudah," kata Jokowi saat menyampaikan pidato di acara Dies Natalis ke-67 Unpar, dikutip melalui laman Youtube Sekretariat Presiden, Senin (17/1/2022).
Lebih lanjut, Jokowi juga menyebut bahwa capaian vaksinasi Indonesia merupakan salah satu yang tertinggi di dunia. Saat ini, Indonesia berada di peringkat ke-4, di bawah China, Brasil, dan Amerika Serikat.
Dia menjelaskan, Indonesia telah berhasil menyuntikkan 297 juta dosis vaksin Covid-19 kepada masyarakat Indonesia. Selain itu, menurutnya, sebanyak 30 provinsi sudah mencapai target 70 persen vaksinasi.
"Saat ini 30 provinsi telah mencapai target di atas 70 persen. Vaksinasi sudah mencapai 297 juta, angka yang tidak kecil," ujarnya.
Berdasarkan data Satgas Covid-19, angka 297 juta dosis yang Jokowi sampaikan merupakan total dari capaian dosis pertama, kedua, dan ketiga atau vaksin booster.
Perinciannya, hingga Minggu (16/1), penyuntikan vaksin dosis pertama mencapai 176.301.989, sedangkan untuk dosis kedua mencapai 119.746.532. Kemudian, untuk vaksin booster sampai dengan kemarin sudah mencapai 1.340.060. Dengan demikian, total penyuntikan vaksinasi di Indonesia adalah 297.388.581 dosis.
Jokowi menekankan bahwa menyuntikan 297 juta dosis vaksin bukan perkara yang mudah, sebab vaksin harus didistribusikan ke 17.000 pulau, 514 kabupaten/kota, dan 34 provinsi.