Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Ini Alasan WHO Soal Proyeksi Setengah Warga Eropa Bakal Terjangkit Omicron

Eropa mencatatkan total kasus hampir mencapai 8 juta selama sepekan terkahir, menjadikannya kawasan dengan jumlah kasus dan kematian tertinggi di dunia.
Nindya Aldila
Nindya Aldila - Bisnis.com 12 Januari 2022  |  12:56 WIB
Ini Alasan WHO Soal Proyeksi Setengah Warga Eropa Bakal Terjangkit Omicron
Logo World Health Organization (WHO) - www.who.int

Bisnis.com, JAKARTA - WHO mengatakan bahwa lebih dari setengah populasi di Eropa akan terpapar oleh omicron pada Maret seiring dengan peringatan terhadap penularan varian ini.

Eropa mencatatkan total kasus hampir mencapai 8 juta selama sepekan terkahir, menjadikannya kawasan dengan jumlah kasus dan kematian tertinggi di dunia.

Direktur regional WHO untuk Eropa Hans Kluge menggambarkan gelombang pasang baru dari barat ke timur telah menyapu wilayah tersebut.

"Institute for Health Metrics and Evaluation [IHME] memperkirakan lebih dari 50 persen populasi di wilayah tersebut akan terinfeksi omicron dalam 6 - 8 pekan ke depan," katanya dilansir dari Channel News Asia pada Rabu (12/1/2022).

Saat ini, wilayah Eropa bagi WHO mencakup 53 negara dan beberapa di Asia Tengah, dan Kluge mengatakan 50 di antaranya telah mencatatkan kasus omicron.

Namun, WHO pada Selasa memperingatkan bahwa suntikan booster bukanlah strategi yang layak untuk melawan varian yang muncul.

Badan PBB itu menyerukan perlu adanya vaksin baru yang lebih melindungi dari penularan virus.

"Strategi vaksinasi berdasarkan dosis booster berulang dari komposisi vaksin asli tidak mungkin tepat atau berkelanjutan," kata kelompok penasihat vaksin WHO.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

eropa Covid-19 omicron
Editor : Hadijah Alaydrus

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    back to top To top