Bisnis.com, JAKARTA - CEO Pfizer, Albert Bourla mengatakan vaksin khusus untuk varian Omicron tengah diproduksi saat ini dan dosisnya siap untuk diluncurkan pada Maret 2022.
“Vaksin ini akan siap pada bulan Maret dan kami [sudah] mulai memproduksi beberapa untuk kategori berisiko,” ujarnya seperti dikutip CNBC.com, Selasa (11/1/2022).
Bourla mengatakan, vaksin Covid-19 itu juga akan menyasar varian lain yang beredar.
Menurutnya, masih belum jelas apakah vaksin Omicron diperlukan atau bagaimana penggunaannya, tetapi Pfizer akan menyiapkan beberapa dosis. Alasannya, beberapa negara menginginkannya siap sesegera mungkin.
“Harapannya adalah kita akan mencapai sesuatu yang akan memiliki perlindungan yang jauh lebih baik terutama terhadap infeksi,” ujarnya.
Dia menambahkan, bahwa perlindungan terhadap pasien rawat inap dan penyakit parah sangat diperlukan saat ini.
Baca Juga
Kebutuhan akan vaksin Virus Corona khusus Omicron telah dipertanyakan, paling tidak oleh Anthony Fauci, penasihat medis Gedung Putih.
Dia mengatakan dosis booster vaksin Covid-19 yang ada sudah cukup untuk melawan varian tersebut. Meskipun demikian, Bourla menyebut ada pemerintah yang menginginkan vaksin yang diperbarui sesegera mungkin.
Moderna
Sementara itu, CEO perusahaan farmasi Moderna, Stéphane Bancel mengatakan pihaknya sedang mengerjakan vaksin khusus omicron dan akan segera tersedia di klinik.
Berbicara dalam wawancara dengan CNBC, Bancel juga mengatakan bahwa Moderna dapat memasok 2-3 miliar dosis booster tahun ini.
Bulan lalu, Moderna menyebut bahwa dosis booster vaksin Covid-19 miliknya tampaknya melindungi terhadap varian Omicron yang menyebar cepat dalam pengujian laboratorium dan bahwa versi vaksin saat ini akan terus menjadi "garis pertahanan pertama melawan Omicron".
Pembuat vaksin mengatakan keputusan untuk fokus pada vaksin saat ini, mRNA-1273, sebagian didorong oleh seberapa cepat varian yang baru ditemukan itu menyebar.
Perusahaan sebelumnya berencana mengembangkan vaksin untuk melindungi dari serangan Omicron dan berharap maju ke uji klinis awal tahun ini.