Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekor Baru! Rumah Sakit di AS Kewalahan Rawat Pasien Covid-19

Amerika Serikat (AS) mencatat rekor baru untuk jumlah orang yang dirawat di rumah sakit akibat Covid-19.
Warga Amerika Serikat memadati bandara saat periode libur Natal dan Tahun Baru meskipun kasus Covid-19 akibat Omicron melonjak/USA Today
Warga Amerika Serikat memadati bandara saat periode libur Natal dan Tahun Baru meskipun kasus Covid-19 akibat Omicron melonjak/USA Today

Bisnis.com, JAKARTA - Amerika Serikat (AS) mencatat rekor baru untuk jumlah orang yang dirawat di rumah sakit akibat Covid-19 sebanyak 132.646 bangsal.

Angka terbaru itu, yang muncul saat varian Omicron yang sangat menular menyebar ke seluruh negeri, melampaui rekor 132.051 yang tercataat pada Januari tahun lalu.

Penerimaan pasien di rumah sakit terus meningkat sejak akhir Desember atau dua kali lipat dalam tiga minggu terakhir seperti dikutip TheGuardian.com, Selasa (11//2022).

Lonjakan itu terjadi setelah Omicron mengambil alih varian Delta sebagai varian dominan di AS.

Analisis menemukan bahwa negara bagian Delaware, Illinois, Maine, Maryland, Missouri, Ohio, Pennsylvania, Puerto Rico, AS,  Virgin Islands, Vermont, Virginia, Washington DC, dan Wisconsin telah melaporkan rekor tingkat pasien Covid-19 baru-baru ini.

Kejadian yang sama juga pernah terjadi pada Unit perawatan intensif (ICU) di sejumlah rumah sakit di AS menjelang akhir tahun ketika varian Delta masih dominan.

“Para pasien non-Covid-19 dalam kondisi kesehatan yang parah dan lonjakan kasus varian Delta sudah membuat kewalahan banyak rumah sakit,” menurut laporan Wall Street Journal (WSJ) pad 20 Desember tahun lalu.

Di banyak kota, unit perawatan intensif rumah sakit dipenuhi para pasien yang membutuhkan perawatan darurat. Mereka termasuk yang menderita penyakit yang tidak terkait Covid-19 seperti kanker atau penyakit jantung.

“Di banyak rumah sakit, hanya sedikit tempat tidur yang tersedia untuk mengantisipasi masuknya pasien dengan varian Omicron yang lebih menular,” ungkap laporan WSJ.

Pejabat kesehatan telah memperingatkan bahwa banyaknya infeksi yang disebabkan oleh Omicron akan menambah beban rumah sakit. Di sisi lain banyak pula staf medis yang terinfeksi sehingga kekurangan tenaga kerja.

"Ini seperti kemacetan medis," kata Peter Dillon, kepala petugas klinis di Penn State Health di Pennsylvania, dalam sebuah wawancara.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Nancy Junita
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper