Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Megawati: Dulu, PDIP Disebut Partai Sandal Jepit

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menjelaskan kisah saat pertama kali melakukan kampanye pada masa Orde Baru.
Presiden Joko Widodo memberi sambutan pada perayaan HUT Ke-49 PDIP, Senin (10/1/2022) secara daring. JIBI/Bisnis-Nancy Junita
Presiden Joko Widodo memberi sambutan pada perayaan HUT Ke-49 PDIP, Senin (10/1/2022) secara daring. JIBI/Bisnis-Nancy Junita

Bisnis.com, JAKARTA - Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri menjelaskan kisah saat pertama kali melakukan kampanye pada masa Orde Baru.

Menurutnya, PDIP selalu diberikan lapangan kecil untuk kampanye karena diangap partai sandal jepit.

“PDIP dianggap partai kecil. Dianggap partai wong cilik, partai sandal jepit. Waktu itu kalau tidak salah di DPR RI hanya 28 anggota,” ujar Mega dalam pidato politiknya di HUT PDIP ke 49 yang disaksikan secara virtual, Senin (10/1/2022).

Mega berpendapat, PDIP tidak cukup lagi diberikan lapangan yang kecil-kecil. Pasalnya, mulai banyak yang ikut kampanye PDIP.

“Mulai banyak truk yang diisi anak muda. Tetapi saya melihat di belakangnya ada satu dua orangtua yang tidak saya kenal. Tapi saya tahu, mereka adalah pendukung PNI yang pernah mengatakan kepada saya ‘teruskan jeng Mega, kami bantu,’ hanya begitu,” kata Mega mengisahkan.

Menurutnya, sejak berkecimpung di dunia politik, dia mengakui bahwa mengorganisir masyarakat adalah hal yang sulit. Rakyat, kata Mega, tidak mudah dibujuk.

“Ternyata, jika hanya dibujuk, dipegang akan lepas. Tapi jika punya dedikasi, punya bonding, itu yang tidak mungkin bisa lepas,” jelasnya.

Mega berharap agar PDIP selalu eksis sepanjang Indonesia ada.

“Setiap saya mengingat kesejarahan PDIP, saya selalu memohon, agar partai yang saya pimpin ini bisa eksis sepanjang bangsa Indonesia ada, negara Indonesia ada. Eksis selama-lamanya,” kata Mega,

“Saya suka melihat masa lalu, melihat situasional saat ini dan terus-menerus berdialektika, berimajinasi dengan masa depan. Dalam perenungan itu, betapa jejak PDIP begitu diwarnai semangat pantang,” sambungnya.

Diketahui, Partai Demokrasi Indonesia (PDI), kemudian menjadi PDI Perjuangan (PDIP), lahir dari otoritarianisme Orde Baru pada 10 Januari 1973. Rezim militer Orde Baru saat itu memaksa aliran politik nasionalis, partai politik Kristen dan Katolik, hingga sosialis (Murba) melebur menjadi satu partai.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Indra Gunawan
Editor : Nancy Junita

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper