Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mengaku Tidak Anti, Megawati Jengkel Banyak Peneliti Asing Meneliti Sejarah Indonesia

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mengaku jengkel dengan banyaknya peneliti dari asing yang meneliti tentang sejarah dan perjuangan pahlawan di Indonesia.
Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri saat peluncuran buku Merawat Pertiwi, Jalan Megawati Soekarnoputri Melestarikan Alam yang dipusatkan di kantor pusat partai di Jalan Diponegoro, Jakarta, Rabu (24/3/2021)./Antara
Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri saat peluncuran buku Merawat Pertiwi, Jalan Megawati Soekarnoputri Melestarikan Alam yang dipusatkan di kantor pusat partai di Jalan Diponegoro, Jakarta, Rabu (24/3/2021)./Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri mengaku jengkel dengan banyaknya peneliti dari asing yang meneliti tentang sejarah dan perjuangan pahlawan di Indonesia.

Megawati menegaskan bahwa dirinya sama sekali tidak anti terhadap peneliti asing, namun mempertanyakan ke mana para peneliti sejarah di Indonesia yang saat ini dianggap kalah dominasi dengan peneliti dari luar negeri.

"Jangan orang asing terus yang selalu membuat penelitian tentang sejarah Indonesia. Saya suka jengkel, saya bukan anti asing, tetapi ke mana Bangsa Indonesia," tuturnya di sela-sela acara HUT PDI Perjuangan ke-49, Senin (10/1/2022).

Dia menyebut, bahwa perjuangan pahlawan Indonesia pada masa lalu itu harus masuk ke ranah pendidikan dan diceritakan orangtua kepada anaknya agar perjuangan para pahlawan bisa diteruskan generasi berikutnya.

"Sejarah perjuangan para pahlawan itu juga harus masuk ke dalam pendidikan kita, harus harus harus dan diceritakan para orang tua kita, tidak ada yang lain. Jangan orang asing lagi," katanya.

Menurut Megawati, melalui cerita sejarah, generasi berikutnya dapat mengetahui bahwa tidak mudah Indonesia mendapatkan kemerdekaan dan harus melalui proses perjuangan yang panjang.

"Jadi dari sejarah itu, Indonesia juga membuktikan bahwa dirinya benar-benar merupakan bangsa pejuang dan tidak mau membeli tidak mau diberikan kemerdekaan itu, tetapi diperjuangkan," ujarnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Nancy Junita

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper