Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

AS dan Rusia Memulai Pembicaraan soal Ketegangan di Ukraina Hari Ini

Pembicaraan antara AS dan Rusia berlangsung setelah Moskow meminta jaminan keamaman baru kepada negara Barat yang menuntut negara itu menarik pasukan dari Ukraina.
Presiden Rusia Vladimir Putin menghadiri pertemuan dengan mahasiswa melalui panggilan konferensi video di kediaman negara di Zavidovo, Rusia 25 Januari 2021./Antara-Reutersrn
Presiden Rusia Vladimir Putin menghadiri pertemuan dengan mahasiswa melalui panggilan konferensi video di kediaman negara di Zavidovo, Rusia 25 Januari 2021./Antara-Reutersrn

Bisnis.com, JAKARTA--Amerika Serikat dan Rusia memulai pembicaraan soal ketegangan yang meningkat di Ukraina pada hari ini di Jenewa.

Pembicaraan ini dilakukan setelah Moskow meminta jaminan keamaman baru kepada negara Barat yang menuntut negara itu menarik pasukan dari Ukraina.

Pertemuan tingkat tinggi dimulai dengan Rusia akan bertemu Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) dan Organisasi untuk Keamanan dan Kerjasama di Eropa (OSCE). Sedangkan AS berusaha meyakinkan sekutu Eropa bahwa mereka tidak akan dikesampingkan.

Rusia sejak akhir tahun lalu telah mengerahkan puluhan ribu tentara di perbatasan Ukraina dan menuntut jaminan bahwa NATO tidak akan memperluas pengruh ke timur atau mendirikan pangkalan lebih lanjut di bekas Uni Soviet.

AS, yang diwakili oleh Wakil Menteri Luar Negeri Wendy Sherman, setuju untuk melakukan pembicaraan meskipun menjelaskan bahwa banyak dari proposal Moskow tidak mendukung.

Pembicaraan itu semula dijadwalkan akan dimulai pada Senin, tetapi Sherman sekarang akan mengadakan makan malam dengan Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Ryabkov, kata seorang juru bicara Departemen Luar Negeri seperti dikutip ChannelNewsAsia.com, Minggu (9/1).

Sedangkan Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken menolak tuntutan Moskow dan mengatakan bahwa pembicaraan tidak akan menghasilkan kemajuan selama Rusia masih menghadapkan moncong senjatanya ke Ukraina.

"Kami siap untuk membalas dengan keras agresi Rusia lebih lanjut. Tetapi solusi diplomatik masih mungkin dan lebih disukai jika Rusia memilihnya," kata Blinken.

Presiden Rusia Vladimir Putin  bertemu dengan mitranya Presiden  AS Joe Biden di Jenewa pada bulan Juni tahun lalu dan menyepakati pembicaraan soal "stabilitas" reguler antara Sherman dan Ryabkov yang akan kembali memimpin delegasi Rusia.

Dalam dua panggilan telepon dengan Putin, Biden memperingatkan konsekuensi berat jika Rusia menginvasi Ukraina. Langkah-langkah yang sedang dipertimbangkan termasuk sanksi terhadap orang lingkaran dalam Putin selain membatalkan jalur pipa Nord Stream 2 Rusia yang kontroversial ke Jerman atau, dalam skenario yang paling drastis, memutuskan hubungan Rusia dengan sistem perbankan dunia.

Seorang pejabat AS, yang berbicara dengan syarat anonim, memperingatkan bahwa Washington juga akan mengirim lebih banyak pasukan ke negara anggota NATO timur seperti Polandia dan Baltik jika Rusia menyerbu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Edi Suwiknyo

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper