Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Melonjak, Pasien Covid-19 di Wisma Atlet Tembus 1.606 Orang

Jumlah pasien Covid-19 yang dirawat di Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Tower 5 dan 6 kembali terpantau naik.
Petugas kesehatan memeriksa alat kesehatan di ruang IGD Rumah Sakit Darurat Penanganan COVID-19 Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, Senin (23/3/2020). Rumah Sakit Darurat Penanganan COVID-19 Wisma Atlet Kemayoran itu siap digunakan untuk menangani 3.000 pasien. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/Pool
Petugas kesehatan memeriksa alat kesehatan di ruang IGD Rumah Sakit Darurat Penanganan COVID-19 Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, Senin (23/3/2020). Rumah Sakit Darurat Penanganan COVID-19 Wisma Atlet Kemayoran itu siap digunakan untuk menangani 3.000 pasien. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/Pool

Bisnis.com, JAKARTA - Jumlah pasien Covid-19 yang dirawat di Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Tower 5 dan 6 kembali terpantau naik.

Kepala Penerangan Kogabwilhan I Aris Mudian mengatakan jumlah pasien yang dirawat bertambah 184 orang sehingga totalnya mencapai 1.606 orang per Sabtu (8/1) pukul 08.00 WIB 

"658 pasien adalah pria, 948 pasien wanita," kata Aris dalam keterangan tertulis, Sabtu (8/1/2022).

Angka ini meningkat dibandingkan jumlah pasien rawat inap sehari sebelumnya yakni 1.422 pasien. Bila dirunut mundur, peningkatan ini juga merupakan yang ke-10 beruntun sejak 30 Desember 2021.

10 hari sebelumnya, pada 29 Desember jumlah pasien rawat inap Covid-19 di RSDC Wisma Atlet adalah 566 pasien. Artinya, dalam kurun 10 hari terakhir tingkat penambahan pasien rawat inap sudah mencapai 183,74 persen.

Secara kumulatif, sejak 23 Maret 2020 total 131.862 orang pernah menjalani rawat inap di RSDC Wisma Atlet. Namun, dari jumlah tersebut, 130.256 di antaranya telah keluar.

Adapun pada skala yang lebih luas, peningkatan jumlah pasien rawat inap Covid-19 hari ini bukan cuma terjadi di RSDC Wisma Atlet. Di titik lain, seperti RSKI Pulau Galang, pasien rawat inap dalam 24 jam terakhir bertambah menjadi 285 pasien dari semula 258 pasien.

Kendati tren gelombang kasus melandai dalam beberapa bulan terakhir, pemerintah terus mengingatkan agar masyarakat waspada. Ini mengingat semakin merebaknya gelombang varian Omicron

"Mayoritas [penularan] masih didominasi pelaku perjalanan luar negeri. Dari hasil pemantauan, sebagian besar kondisinya ringan dan tanpa gejala. Gejala paling banyak adalah batuk dan pilek," kata Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kemenkes Siti Nadia Tarmizi, Jumat (7/1).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper