Bisnis.com, JAKARTA -- Lembaga Biologi Molekuler Eijkman telah pamit dan secara khusus lembaga ini akan dilebur ke Badan Riset dan Inovasi Nasional atau BRIN.
Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Laksana Tri Handoko menyampaikan bahwa terintegrasinya Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman ke dalam (BRIN) akan memperkuat kompetensi periset biologi molekuler di Indonesia.
Dia juga menyampaikan, sejak September 2021, nama Lembaga Biologi Molekuler Eijkman berubah menjadi Pusat Riset Biologi Molekuler (PRBM) Eijkman.
Perubahan status LBM Eijkman menjadi PRBM Eijkman ditandai dengan serah terima simbolis manajemen dari Kepala LBM Eijkman periode 2014 – 2021, Amin Soebandrio kepada Plt. PRBM Eijkman, Wien Kusharyoto.
“Masuknya Lembaga Biologi Molekuler Eijkman kepada BRIN yang menjadi Pusat Riset Biologi Molekuler Eijkman maka kompetensi para periset biologi molekuler akan semakin meningkat. Apalagi selama ini LBM Eijkman sudah memiliki budaya riset yang tinggi, maka budaya ini tentunya akan menjadi PR bagi Kepala Pusat yang baru,” ujar Handoko mengutip brin.go.id, Minggu (2/1/2022).
Dalam keterangan yang sama, Amin Soebandrio mengatakan, dengan adanya perubahan ini maka akan ada berbagai penyesuaian yang berpengaruh pada sistem di Eijkman.
Namun demikian, tugas sebagai peneliti tidak boleh berhenti.
“Di manapun kita berada akan tetap dapat melaksanakan penelitian. Tetap bersemangat dan penelitian itu tidak akan pernah berhenti dimanapun berada. Perlu terus menjaga integritas dan profesionalitas, agar budaya riset terus berkembang,” kata Amin.