Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Serbuan Omicron, Polemik Karantina dan Wisma atlet

Luhut Binsar Pandjaitan menyebut, angka kedatangan dari luar negeri mencapai 4.000 per hari, sehingga memunculkan antrean untuk mendapat fasilitas karantina.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan tiba di Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (27/9/2021). Luhut Binsar Pandjaitan memenuhi undangan Polda Metro Jaya untuk memberikan klarifikasi laporannya terhadap Haris Azhar dan Fatia Maulidiyanti terkait dugaan pencemaran nama baik./Antara
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan tiba di Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (27/9/2021). Luhut Binsar Pandjaitan memenuhi undangan Polda Metro Jaya untuk memberikan klarifikasi laporannya terhadap Haris Azhar dan Fatia Maulidiyanti terkait dugaan pencemaran nama baik./Antara

Sehari 4.000 Orang

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyebut, angka kedatangan dari luar negeri mencapai 4.000 per hari, sehingga memunculkan antrean untuk mendapat fasilitas karantina dari pemerintah.

Luhut mengimbau mereka yang memiliki dana atau berduit sebaiknya memilih karantina di hotel menggunakan dana pribadi.

"Jangan yang belanja ke luar negeri mau untung masuk ke situ (karantina pemerintah), mereka harus masuk ke hotel," kata Luhut dalam konferensi pers, Senin (20/12/2021).

Koordinator PPKM Jawa-Bali itu menegaskan, pengguna Wisma Atet untuk karantina harus sesuai dengan kriterianya. Dia tidak ingin orang yang mampu menggunakan fasilitas karantina gratis.

Luhut mengatakan dirinyamenerima laporan beberapa orang enggan karantina di hotel karena harus membayar.

"Ini kita ambil tindakan orang-orang yang melakukan semacam ini," ujarnya.

Dia juga meminta masyarakat untuk mengikuti ketentuan karantina. Pemerintah pun akan terus memonitor pergerakan masayarakat.

"Saya mohon masyarakat perhatikan ini. Tidak ada urusuan suku, pangkat. Kita semua sama dengan penyakit ini," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Indra Gunawan
Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper