Bisnis.com, JAKARTA - Panel penasihat untuk Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS merekomendasikan vaksin Covid-19 Pfizer dan Moderna ketimbang suntikan Johnson & Johnson untuk orang dewasa berusia 18 tahun ke atas.
Rekomendasi itu dikeluarkan setelah belasan orang mengalami kondisi pembekuan darah langka setelah divaksinasi J&J. Mereka dirawat di rumah sakit dan sembilan di antaranya meninggal.
Komite Penasihat untuk Praktik Imunisasi juga memberikan suara bulat untuk merekomendasikan Pfizer dan Moderna daripada vaksin Johnson & Johnson. Direktur CDC, Rochelle Walensky juga menerima rekomendasi tersebut.
CDC telah mengkonfirmasi 54 kasus orang yang mengalami pembekuan darah dan menunjukkan kadar trombosit darah yang rendah atau trombositopenia yang kebanyakan menyerang wanita yang lebih muda. Seluruh pasien dirawat di rumah sakit, sembilan orang meninggal dan 36 dirawat di ruang perawatan intensif sebagaimanna dikutip CNBC.com, Jumat (17/12).
AS telah memberikan lebih dari 17 juta dosis J&J sejak Food and Drug Administration mengizinkan suntikan secara darurat pada bulan Februari. Secara keseluruhan, 3,8 kasus trombosis dengan trombositopenia sindrom (TTS) dilaporkan per juta dosis yang diberikan, menurut CDC. Angka tersebut paling tinggi di antara wanita berusia 30 hingga 49 tahun.
Rekomendasi panel CDC memberikan pukulan lain untuk vaksin Johnson & Johnson. AS secara singkat menghentikan pemberian vaksin pada bulan April ketika kasus TTS pertama kali mulai muncul.