Bisnis.com, JAKARTA — Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati menyampaikan, bahwa tidak ada kaitan antara bencana erupsi Gunung Semeru dan Awu beberapa waktu lalu dengan gempa bumi tektonik di wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) yang terjadi pada Selasa (14/12/2021).
“Namun, gempa tektonik justru yang dapat memicu diikuti dengan meningkatnya aktivitas gunung api dan kita belum melihat hal itu terjadi,” katanya dalam konferensi pers, Selasa (14/12/2021).
Adapun, dalam 2 pekan terakhir, Indonesia dilanda beberapa bencana alam secara berturut-turut yakni dimulai dari erupsi gunung Semeru yang terjadi pada Sabtu, (4/12/2021) dan mengakibatkan kerusakan fisik, ribuan orang mengungsi hingga jatuhnya puluhan korban jiwa.
Kemudian, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) juga menaikkan status Gunung Awu di Sulawesi Utara ke level 2 atau waspada seiring dengan adanya peningkatan aktivitas vulkanik.
Hari ini, gempa bumi tektonik berkekuatan Magnitudo 7,4 di sekitar laut Flores, mengguncang sejumlah wilayah di Nusa Tenggara Timur (NTT) hingga Sulawesi Selatan dan Maluku.
BMKG sempat memberikan peringatan dini tsunami, tetapi kini secara resmi dinyatakan sudah berakhir.
Baca Juga
Gempa bumi pertama yang kemudian diikuti sekitar 20 gempa susulan ini, kata Dwikorita, mengakibatkan beberapa kerusakan ringan di sejumlah lokasi tetapi belum dilaporkan ada korban jiwa.