Bisnis.com, JAKARTA - Ketua Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) Ede Surya Darmawan angkat suara terkait varian Omicron yang saat ini diduga lebih berbahaya dibanding varian Delta.
Menurutnya, varian Omicron berdasarkan data-data WHO masih bisa diatasi dengan penanganan pandemi Covid-19 yang sudah dilakukan selama ini.
“Tapi ternyata apakah varian Omicron ini lebih berbahaya dari Delta, ternyata belum clear ya. Jadi semuanya masih study underway. Soal treatmen itu biasa saja. Sama dengan sebelum-sebelumnya,” ujar Ede, Senin (13/12/2021).
Dikatakan, WHO memang sejak 26 November 2021 menyebut kemunculan Omicron mengkhawatirkan situasinya.
“Di sini situasinya selalau jika ada varian baru adalah kemampuan menularkan. Dikhawatirkan lebih mudah menular. Itu pertama,” ujar Ede.
“Kedua, efeknya turbulensi virus mengkhawatirkan. Ketiga, kemampuan menghindari testing. Keempat, efektivitas vaksinasi. Kelima, kemampuan melakukan reinfeksi. Keenam, efektivitas dari treatmen yang ada apakah efektif?” terangnya.
Baca Juga
Menurut Ede, apakah varian Omicron ini lebih berbahaya dari Delta, ternyata belum sepenuhnya benar.
Oleh karena itu, pemerintah masih bisa mengupayakan penanaganan pandemi dengan strategi yang sudah dijalankan selama ini. Di antaranya vaksinasi dan memperkuat protokol kesehatan seperti 3T (testing, tracing, treatment) dan memperkuat 5M (pakai masker, cuci tangan pakai sabun, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan mengurangi mobilitas).
“Artinya yang kita punya dilakukan. Tujuannya kan symptom-nya bukan membunuh virusnya,” pungkas Ede.