Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tornado di AS Diperkirakan Tewaskan Sedikitnya 100 Penduduk

Setidaknya empat gelombang tornado melanda Kentucky semalam sehingga menyebabkan kerusakan signifikan di lebih dari 12 kabupaten. Tornado utama melintas sejauh lebih dari 227 mil (365 km) di negara bagian tersebut.
Ilustrasi angin tornado/Bloomberg
Ilustrasi angin tornado/Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Sedikitnya 70 orang diduga tewas di negara bagian Kentucky setelah tornado dan cuaca buruk melanda beberapa negara bagian di Amerika Serikat dan menyebabkan kehancuran yang meluas.

Di negara bagian Illinois, banyak orang terjebak setelah sebagian atap gudang milik Amazon.com Inc rubuh dan dua orang dipastikan tewas, kata pihak berwenang setempat.

Gubernur Kentucky Andy Beshear mengatakan pada konferensi pers bahwa jumlah korban tewas dapat melebihi 100 orang.

“Tingkat kehancurannya tidak seperti apa pun yang pernah saya lihat,” kata Beshear kemarin waktu setempat. Dia mengatakan yakin akan kehilangan lebih dari 50 orang warga Kentucky, bahkan sekarang yakin bahwa jumlah itu mencapai 70 dan mungkin berakhir melebihi 100 orang.

Beshear, yang telah mengumumkan keadaan darurat, mengatakan tornado itu merupakan yang "paling parah" dalam "sejarah Kentucky".

Setidaknya empat gelombang tornado melanda Kentucky semalam sehingga menyebabkan kerusakan signifikan di lebih dari 12 kabupaten. Tornado utama melintas sejauh lebih dari 227 mil (365 km) di negara bagian tersebut.

Beberapa kehancuran terburuk terjadi di wilayah Mayfield, Kentucky barat. Sekitar 110 orang berada di dalam pabrik lilin di daerah itu ketika tornado menerjang sehingga merubohkan atap, kata Beshear.

Pusat kota Mayfield menyerupai tumpukan "batang korek api," kata walikota kota itu ke arin. Ketika saya berjalan keluar dari balai kota pagi ini, tampak seperti batang korek api," kata Wali Kota Kathy O'Nan kepada jaringan CNN.

“Gereja-gereja di pusat kota kami dan gedung pengadilan telah hancur. Sumber air kami tidak berfungsi saat ini dan tidak ada aliran listrik,” katanya seperti dikutip Aljazeera.com, Minggu (12/12/2021).

Semengara itu, Presiden AS Joe Biden menyebut kehancuran itu sebagai "tragedi yang tak terbayangkan".

“Kehilangan orang yang dicintai dalam badai seperti ini adalah tragedi yang tak terbayangkan. Kami bekerja dengan para gubernur untuk memastikan mereka memiliki apa yang mereka butuhkan saat pencarian korban selamat dan penilaian kerusakan berlanjut,” ujar Biden.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper