Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dimotori Rusia, Serangan Ransomware Global Makin Menggila

Serangan ransomware global meningkat 151 persen pada paruh pertama tahun 2021 dibandingkan dengan tahun 2020 yang menunjukkan peretas menjadi semakin berani.
Ilustrasi ransomware/Freepik
Ilustrasi ransomware/Freepik

Bisnis.com, JAKARTA - Serangan ransomware global meningkat 151 persen pada paruh pertama tahun 2021 dibandingkan dengan tahun 2020 yang menunjukkan peretas menjadi semakin berani, menurut lembaga Badan Keamanan Siber Kanada (CSE).

Badan itu menyatakan, infrastruktur utama Kanada secara teratur menjadi sasaran dalam serangan ransomware atau peretasan yang bertujuan untuk pemerasan.

Modusnya pada dasarnya menyandera informasi komputer sampai mereka mendapatkan bayaran, menurut CSE dalam sebuah laporan yang diterbitkan kemarin seperti dikutip Aljazeera.com, Selasa (7/12/2021).

Badan tersebut mencatat 235 insiden ransomware terhadap target di Kanada dari 1 Januari hingga 16 November tahun ini. Lebih dari setengahnya adalah penyedia infrastruktur penting, termasuk rumah sakit.

“Operator Ransomware kemungkinan akan menjadi semakin agresif, termasuk terhadap infrastruktur penting,” menurut laporan CSE.

Rata-rata total biaya pemulihan dari insiden ransomware naik lebih dari dua kali lipat menjadi US$1,8 juta secara global pada tahun 2021.

CSE menegaskan kembali bahwa aktor dari Rusia, China, dan Iran merupakan ancaman serius bagi infrastruktur dunia maya negara-negara seperti Kanada.

“Layanan intelijen Rusia dan penegak hukum hampir pasti memelihara hubungan dengan penjahat dunia maya, baik melalui asosiasi atau perekrutan. Akibatnya, memungkinkan mereka lancar melakukan operasi dengan target serangan yang terletak di luar Rusia,” menurut CSE.

Ransomware merupakan sebuah nama dari kelas malware yang terdiri dari dua kata, ransom (tebusan) dan malware, yang bertujuan untuk menuntut pembayaran untuk data / informasi pribadi yang telah dicuri, atau data yang aksesnya dibatasi (enkripsi).

Munculnya ransomware telah menjadi sebuah epidemi secara global karena hal tersebut terus memakan banyak korban di seluruh dunia, memaksa perusahaan untuk memutuskan antara mencoba memulihkan data dari cadangan dan berpotensi kehilangan data penting sejak cadangan terakhir dan membayar sejumlah besar tebusan kepada peretas.

Ransomware telah menjadi berita utama baru-baru ini dengan mengumpulkan korban yang terkenal, termasuk rumah sakit Los Angeles, dan dua rumah sakit Jerman.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper