Bisnis.com, JAKARTA – Banyak pihak di Tanah Air terus melakukan berbagai upaya untuk menekan penyebaran Covid-19 di Indonesia. Selain pemerintah, akademisi, para ahli, maupun pengusaha pun turut melakukan berbagai upaya tersebut, baik secara pribadi maupun melalui perusahaan yang dipimpinnya.
Salah satu pengusaha industri manufaktur baja yang hingga kini terus berkomitmen turut berupaya memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di Tanah Air itu adalah Kimin Tanoto, sebagai bentuk komitmen Kimin lewat perusahaannya, PT Gunung Raja Paksi (GRP) untuk mendukung pemerintah menekan pandemi.
GRP, perusahaan baja swasta nasional yang memiliki basis pelanggan internasional tersebar di lebih dari 40 negara ini sebelumnya telah membagikan oksigen dan oxymeter kepada yang membutuhkan, serta memfasilitasi vaksinasi dua tahap bagi 5.000 karyawan dan masyarakat sekitar pabrik.
Kini, komitmen upaya menekan pandemi Covid-19 itu terus dilakukannya, salah satunya diwujudkan dengan memberikan bantuan masker dan hand sanitizer kepada warga tidak mampu, seperti pemulung dan anak jalanan.
"Hampir dua tahun Covid-19 mengancam kita semua. Tidak terkecuali kepada saudara-saudara kita yang secara ekonomi kurang beruntung, seperti pemulung dan anak jalanan. Bagi mereka, masker dan hand sanitizer adalah barang mahal, karena untuk membeli beras pun harus dilakukan bersusah payah,” ujar Kimin yang menjabat Dewan Komisaris GRP itu melalui siaran tertulis, Minggu (5/12).
Pria lulusan Cornell University, Amerika Serikat itu menyatakan bahwa GRP bergerak mendatangi mereka dengan memberikan masker yang memenuhi standar dan hand sanitizer, agar mereka juga terlindungi.
Baca Juga
Kimin Tanoto lewat perusahaannya memberikan bantuan berupa 4.000 ribu masker dan 600 botol hand sanitizer kepada masayarakat di Gang Prumpung Sawah IV Cipinang Besar Utara, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur. Selain itu, juga di Jl. Pangkalan 5, RT 01 RW 05, Ciketing Udik Kecamatan Bantargebang, Bekasi.
Pada kesempatan pemberian bantuan itu, GRP menggandeng Yayasan Rumah Kita dan Yayasan Dinamika Indonesia. Langkah itu diambil karena kedua yayasan tersebut paham akan kondisi di lapangan, sehingga bantuan bisa tepat sasaran.
“Dalam kesempatan tersebut, kami juga memberikan edukasi kepada masyarakat agar terus menjaga prokes [protokol kesehatan]. Dengan begitu, diharapkan kesadaran mengenai pentingnya upaya untuk memutus penyebaran Covid-19, juga semakin meningkat,” ujar pria yang kini juga menjabat Wakil Ketua Asosiasi Besi dan Baja Indonesia tersebut.
Pengurus Yayasan Bina Dinamika, Nasrudin menilai pemberian bantuan oleh GRP itu sangat bermanfaat, salah satunya untuk para pemulung di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang.
“Kebanyakan pemulung memakai masker dengan cara ala kadarnya. Itu pun hampir tidak pernah diganti. “Banyak yang cuma pakai kaos kemudian dililitkan di hidung dan mulut,” ujarnya.
Herman Nugraha, Ketua Yayasan Rumah Kita juga memandang positif bantuan dari perusahaan industri baja itu. Hal itu disebabkan oleh rendahnya kesadaran anak jalanan untuk menaati prokes. “Kami berterima kasih sekali. Terlebih ada edukasi kepada masyarakat tidak mampu, termasuk anak jalanan dan putus sekolah,” ujarnya.
