Bisnis.com, JAKARTA — Tagar #bubarkanMUI menjadi populer di jagat Twitter setelah Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Mabes Polri mengumumkan penangkapan anggota Komisi Fatwa MUI Pusat Ahmad Zain An-Najah di Pondokmelati, Kota Bekasi, Jawa Barat, Selasa (16/11/2021).
Menanggapi hal tersebut Wakil Ketua Umum MUI Anwar Abbas mempertanyakan dasar warganet dari seruan untuk membubarkan MUI.
“Atas dasar apa mereka ingin membubarkan MUI?” Katanya seperti dikutip dari YouTube Realita TV, Rabu (17/11/2021).
Anwar menduga, warganet menganggap MUI terlibat dengan jaringan terorisme Jamaah Islamiyah (JI) karena ada salah satu anggota MUI yang ditangkap.
“Seandainya atas dasar itu mereka minta MUI dibubarkan, maka saya meminta supaya Republik Indonesia dibubarkan. Atas dasar apa? Karena JI adalah rakyat Indonesia [juga],” imbuhnya.
Menurutnya, di Indonesia sendiri juga ada banyak orang yang mengembangkan paham yang bertentangan dengan Pancasila.
Baca Juga
Anwar mencontohkan salah satunya terkait sistem ekonomi di Indonesia.
Dia mengutip pernyataan seorang ketua umum partai politik yang menyebut sistem ekonomi di Indonesia saat ini bukanlah berdasarkan Pancasila melaikan menganut liberalisme dan kapitalisme.
Dengan demikian, sambungnya, jika mengikuti logika berpikir seperti itu maka Indonesia juga patut untuk dibubarkan.
“Pertanyaannya, mau gak Anwar Abbas negeri ini dibubarkan? Ya gak mau dong saya,” katanya kemudian.
Menurutnya, pola logika seperti itu, ‘Indonesia dibubarkan jika MUI dibubarkan’ adalah sejalan jika masyarakat menilai MUI terlibat dengan jaringan terorisme.
Padahal, MUI memastikan menjunjung tinggi falsafah Indonesia yaitu Pancasila dan hukum dasarnya UUD 1945.
“Saya hanya mengikuti logika yang meminta MUI dibubarkan,” kata Anwar.