Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Adidas Minta Maaf setelah Sebut Wayang Kulit Berasal dari Malaysia

Adidas Singapura menuliskan permintaan maaf mereka setelah salah menyebutkan Wayang Kulit berasal dari Malaysia.
Restu Wahyuning Asih
Restu Wahyuning Asih - Bisnis.com 16 November 2021  |  12:18 WIB
Adidas Minta Maaf setelah Sebut Wayang Kulit Berasal dari Malaysia
Tampilan sepatu baru Adidas dari koleksi 'Ultraboost City Pack' yang menuai kecaman karena klaim Wayang Kulit berasal dari Malaysia - Adidassg.

Bisnis.com, SOLO - Adidas Singapura merilis permintaan maaf mereka setelah salah menyebutkan warisan budaya Wayang Kulit berasal dari Malaysia.

"Terima kasih telah menegur kami. Mengetahui wayang kulit adalah bagian penting dalam warisan budaya Malaysia, kami seharusnya menyoroti bahwa itu (Wayang Kulit) yang ada di unggahan kami berasal dari Indonesia," tulis Adidas Singapore di Instagram Story mereka.

"Kami betul-betul minta maaf untuk kejadian yang tidak disengaja yang menyinggung banyak orang,"

Adidas kemudian menegaskan bahwa brand mereka dan artis kolaborasi tak ada niatan untuk mencuri budaya dari Indonesia.

Postingan soal video Wayang Kulit itu pun kini telah diedit oleh Adidas Singapura.

Sebelumnya, postingan Adidas yang menampilkan hiburan Wayang Kulit menuai protes dari netizen Indonesia.

Netizen ramai-ramai mengecam Adidas karena salah menyebutkan Wayang Kulit dari Malaysia.

Dalam postingan yang diunggah Adidas Singapura, mereka mengenalkan sepatu baru yang menampilkan desain wayang Kulit, yang terinspirasi dari budaya Malaysia.

Sepatu tersebut dirilis pada 11 November 2021 lalu dalam seri terbaru Adidas 'Ultraboost City Pack'.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

malaysia adidas wayang kulit
Editor : Restu Wahyuning Asih

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    back to top To top