Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dan Presiden China Xi Jinping telah memulai pertemuan bilateral pertama mereka melalui konferensi video pada saat hubungan kedua negara memburuk.
Berbagai masalah termasuk soal Taiwan, Hong Kong, dan perlakuan Beijing terhadap mayoritas muslim Uighur di wilayah Xinjiang menjadi isu panas di antara kedua negara selama ini. Akan tetapi, ketegangan soal Taiwan kemungkinan akan mendominasi pembicaraan virtual Biden-Xi.
Biden memulai pertemuan virtual dengan mengatakan mereka memiliki tanggung jawab sebagai pemimpin untuk memastikan bahwa hubungan antara China dan AS tidak mengarah ke konflik terbuka.
Sementara dari Beijing, Xi mengatakan kedua negara menghadapi banyak tantangan.
Dia menyebut Biden sebagai “teman lama saya,” dan mengatakan para pesaing harus bekerja lebih erat.
“China dan Amerika Serikat perlu meningkatkan komunikasi dan kerja sama,” katanya seperti dikutip Aljazeera.com, Selasa (16/11/2021).
Baca Juga
Kedua pemimpin telah berbicara melalui telepon dua kali sejak pelantikan Biden pada Januari, tetapi Xi belum melakukan perjalanan ke luar negeri sejak awal pandemi Virus Corona.
Dia tetap mengenyampingkan kemungkinan pertemuan puncak lewat tatap muka.
Dalam panggilan telepon dengan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken menjelang pertemuan, Menteri Luar Negeri China Wang Yi menyoroti Taiwan sebagai titik kunci pertikaian antara kedua negara.
China mengklaim pulau itu, sebuah negara demokrasi berpenduduk lebih dari 23 juta orang sebagai miliknya.
Pertemuan itu diperkirakan akan berlanjut selama beberapa jam.