Bisnis.com, JAKARTA - Banjir yang terjadi di Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat hingga saat ini belum juga surut.
Akibat kondisi itu, ribuan warga terpaksa mengungsi ke sejumlah posko pengungsian.
Banjir yang merendam pemukiman penduduk itu menjadi perhatian Presiden Joko Widodo.
Jokowi menyebut, banjir di wilyah Sintang itu akibat dari kerusakan lingkungan yang terjadi puluhan tahun lalu.
Oleh karena itu, pihaknya berjanji akan memperbaiki daerah tersebut agar ke depan banjir bisa dicegah.
Baca Juga
"Itu karena kerusakan catchment area, daerah tangkapan hujan, yang sudah berpuluh-puluh tahun. Ya itu yang harus kita hentikan karena memang masalah utamanya ada di situ," ungkap Jokowi usai peresmian jalan tol di Serang, Banten, dikutip dari YouTube Setpres, Selasa (16/11/2021).
Jokowi mengatakan, perbaikan lingkungan daerah tangkap hujan di sekitar Sungai Kapuas akan mulai dilakukan pada tahun depan.
“Nanti akan mulai, mungkin tahun depan dibangun persemaian, kemudian ada penghijauan kembali di daerah-daerah hulu dan tangkapan hujan,” ujarnya.
Seperti diketahui, banjir yang terjadi di Sintang tersebut sudah terjadi sejak beberapa minggu terakhir.
Berdasarkan laporan BPBD, hingga Senin sore tercatat ada sebanyak 35.807 kepala keluarga atau 124.497 jiwa yang terdampak. Dari total itu, sebanyak 7.545 kepala keluarga atau 25.884 jiwa mengungsi di sejumlah posko.