Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jokowi Soroti Tren Kenaikan Kasus Covid-19 pada 5 Provinsi di Jawa

Presiden Jokowi menyampaikan bahwa kasus Covid-19 sudah menurun tapi harus ekstra waspada, terutama menghadapi Natal dan Tahun Baru.
Presiden Joko Widodo memberikan pernyataan resmi terkait kebijakan PPKM Darurat di Jawa-Bali mulai 3-20 Juli 2021/Youtube: Sekretariat Presiden
Presiden Joko Widodo memberikan pernyataan resmi terkait kebijakan PPKM Darurat di Jawa-Bali mulai 3-20 Juli 2021/Youtube: Sekretariat Presiden

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyoroti tren kenaikan kasus Covid-19 di lima provinsi di Jawa. Presiden meminta agar dilakukan pengawasan ketat terhadap daerah yang mengalami tren kenaikan kasus konfirmasi.

Arahan Presiden Jokowi itu disampaikan dalam rapat terbatas terkait evaluasi PPKM di Istana Negara, Jakarta, Senin (15/11).

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan dalam ratas, Presiden Jokowi menyampaikan bahwa kasus Covid-19 sudah menurun tapi harus ekstra waspada, terutama menghadapi Natal dan Tahun Baru.

“Presiden juga menekankan 5 provinsi yang jumlah kasusnya sudah melandai dan ada beberapa indikasi ada kenaikan itu harus dimonitor secara ketat. Lima-limanya ada di Jawa,” kata Menkes dalam keterangan pers virtual, Senin (15/11/2021) dikutip dari Youtube Setpres.

Selain itu, Menkes Budi juga mengungkapkan ada tren kenaikan kasus posistif Covid-19 di 126 kabupaten/kota selama beberapa pekan ini. 

Budi mengatakan kenaikan kasus Covid-19 di sejumlah daerah diakibatkan salah satunya oleh klaster sekolah yang melaksanakan pembelajaran tatap muka (PTM) dan takziyah.

“Kita sudah diidentifikasi dari minggu ke minggu bila ada kabupaten/kota jika ada kenaikan kasus. Beberapa diantaranya ada yang sudah 3 minggu berturut-turut naik. Sebagian besar kenaikannya karena adanya kasus positif di sekolah dan takziyah,” ujarnya.

Menurut Budi, Presiden juga menekankan kepada sekolah-sekolah yang melakukan tatap muka dilakukan surveillance dengan ketat, agar jika ada indikasi tidak menyebar dengan cepat.

“Oleh karena itu, saya dan pak Nadiem Makarim akan segera melakukan konsolidasi, rencananya minggu ini sudah bisa selesaikan. Hal ini agar program PTM bisa berjalan lancer dengan surveillance yang aktif dan lebih proaktif,” ujarnya.

Sementara itu, eks wakil menteri BUMN itu juga melaporkan perkembangan vaksinasi Covid-19 nasional.

“Dari sisi vaksinasi alhamdulillah sudah 216 juta suntikan yang diberikan ke 130,6 juta rakyat Indonesia. 84,5 juta diantaranya sudah mendapatkan vaksin lengkap. Dari target populasi 208 juta orang yang harus divaksinasi 62 persen sudah mendapatkan vaksinasi pertama dan 40 persen sudah mendapatkan vaksinasi lengkap,” paparnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Indra Gunawan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper