Bisnis.com, JAKARTA – Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) menyampaikan per 31 oktober penerima layanan beasiswa telah mencapai 27.997 orang.
Direktur Utama LPDP Andin Hadiyanto mengatakan penerima tertinggi berasal dari Jawa Barat dengan persentase 18,6 persen, Jawa Timur (13,9 persen) dan DKI Jakarta (11,4 persen).
Sedangkan, penerima terendah berasal dari Kalimantan Utara (0,1 persen), disusul Kalimantan Tengah (0,2 persen), dan Kepulauan Bangka Belitung (0,3 persen).
"LPDP ini harus bisa mendukung pendidikan terbaik anak muda Indonesia, karena bonus demografi Indonesia harus dimanfaatkan supaya benar-benar menjadi peluang, potensi bagi kemauan Indonesia. Bukan menjadi beban," ujarnya dalam agenda Sosialisasi Peluang Beasiswa LPDP, dikutip Rabu (10/11/2021).
Lebih lanjut, dia memerinci hingga saat ini, total akumulasi penerima beasiswa LPDP terus meningkat. Jika pada 2013 jumlahnya 1.500 orang, maka pada 2021 sudah mencapai 27.997 orang.
Selain itu, penerima beasiswa dengan status on going native LPDP berjumlah 6.369 orang, penerima program, kolaborasi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) mencapai 28.220 orang.
Baca Juga
Dia menyebut, LPDP telah memiliki 13.932 orang. Alhasil, menurutnya, dengan ribuan penerima beasiswa akan memiliki semangat dari Presiden RI Pertama Soekarno untuk mengguncang dunia.
"Jadi dengan semangat yang diajarkan Bung Karno, berikan 10 Pemuda maka akan mengguncangkan dunia, maka kita bentuk ribuan bahkan puluhan ribu pemuda," katanya.
Para penerima beasiswa LPDP diharapkan kembali ke tanah air. Sehingga mereka bisa berperan mengembangkan sektor potensial di dalam negeri.
Andin menyebut, banyak pemuda inspiratif yang membuka dunia usaha sepulang dari LPDP. Misalnya CEO Amartha Andi Taufan Garuda, Anggota DPR Dyah Roro Esti, dan CEO Ruangguru Belva Devara.
"Mereka sebagai inspirator berkontribusi untuk negeri. Dan mereka didorong ke sektor privat agar naik kelas," ujarnya.
Dia mengatakan, peran LPDP selama ini dilaksanakan sesuai amanat UUD bahwa 20 persen anggaran negara dialokasikan untuk pendidikan.