Bisnis.com, JAKARTA - Tole Sutikno, dosen Universitas Ahmad Dahlan (UAD) masuk sebagai 2 persen ilmuwan paling berpengaruh di dunia. Pemeringkatan Top 2 persen World Ranking Scientists ini dipublikasikan Stanford University dan Elsevier BV.
Data terbaru 20 Oktober 2021 terdapat 58 ilmuwan asal Indonesia yang masuk daftar 2 persen ilmuwan paling berpengaruh di dunia. Dikutip dari rilis diktilibtangmuhammadiyah.org dari 58 ilmuan, terdapat dua nama dosen yang berasal dari universitas afiliasi Muhammadiyah salah satunya adalah Tole Sutikno.
Dikutip dari laman Muhammadiyah, Kamis (4/11), Tole Sutikno menjadi salah satu ilmuwan paling berpengaruh di dunia, karena namanya sering dikutip dalam jurnal-jurnal ilmiah di dunia.
Pemeringkatan ini secara rinci menampilkan 159.648 ilmuwan yang karyanya paling sering dikutip oleh para peneliti lain di seluruh dunia. Atas dasar itu, menjadikan mereka sebagai ilmuwan paling berpengaruh di dunia.
Dosen Fakultas Teknik Industri (FTI) UAD dengan ID Penulis Scopus 35794013800 ini menyelesaikan Studi S1 Teknik Elektro di Undip pada tahun 1999, sementara S2 Teknik Elektro diselesaikan tahun 2004 di UGM. Gelar doktornya didapat di Universitas Teknologi Malaysia tahun 2016.
Minat penelitian Tole meliputi bidang energo terbarukan, elektronika daya, aplikasi industri, elektronik industri, informatika industri, penggerak motor, aplikasi FPGA, intelligent control dan perpustakaan digital.
Dikutip dari scopus.com, Tole Sutikno memiliki 230 karya dan namanya dirujuk sebanyak 1.415 kali oleh peneliti dari seluruh dunia. Pada tahun 2017 Tole juga memperoleh penghargaan sebagai pengelola jurnal terbaik Indonesia. Di tahun 2020 dia juga masuk jajaran 50 peneliti terbaik Sinta.
Pria kelahiran Lamongan, 12 Juni 1975 ini dalam media sosial pribadinya menyebut jika manusia mengerjakan sesuatu yang baru, mengerjakan hal yang tidak biasa, mengerjakan hal yang belum bisa, bekerja lebih keras, bekerja lebih lama, bekerja lebih cerdas, dan melakukan pekerjaan yang ada resiko menanti merupakan kunci kesuksesan.
“Padahal jika hal-hal di atas kita lakukan, kita akan lebih baik, lebih kuat, dan lebih tangguh. Segala sesuatu ada harganya, dan perjuangan adalah harga untuk kesuksesan,” tulis Tole Sutikno pada (31/10).