Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hadapi Pemberontak Tigray, Ethiopia Umumkan Keadaan Darurat Perang

Ethiopia mengumumkan keadaan darurat setelah pasukan Tigray menguasai sejumlah wilayah.
 Perdana Menteri Ethiopia Abiy Ahmed./Istimewa
Perdana Menteri Ethiopia Abiy Ahmed./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA--Ethiopia mengumumkan keadaan darurat setelah pasukan Tigray dari wilzyah utara mengklaim telah menguasai sejumlah wilayah dan akan masuk ke ibu kota Addis Ababa.

Deklarasi itu muncul ketika Presiden AS Joe Biden menuduh pemerintah telah melakukan “pelanggaran berat terhadap hak asasi manusia yang diakui secara internasional” dan mengatakan bahwa dia akan mengeluarkan Ethiopia dari program perdagangan utama AS. Pemerintah negara itu juga akan membuka jalan bagi sanksi ekonomi lebih lanjut atas kegagalannya untuk mengakhiri konflik hampir setahun.

Jeffrey Feltman, utusan khusus AS untuk Semenanjung Afrika, memperingatkan bahwa AS akan mengambil tindakan lebih lanjut terhadap pemerintah Abiy dalam beberapa hari, bukan beberapa minggu jika tidak mengakhiri konflik.

Dia mengatakan,“Kita dapat menempuh satu jalan yang pasti mengarah pada sanksi dan tindakan lain atau kita dapat menempuh jalan lain di mana kita dapat merevitalisasi kemitraan yang dimulai ketika perdana menteri [Abiy Ahmed] menjabat. AS menginginkan yang terakhir.”

“Memperpanjang perang, menghindari negosiasi sejati untuk gencatan senjata dan menolak akses bantuan kemanusiaan adalah tindakan yang membawa Ethiopia ke arah yang berbahaya,” katanya seperti dikutip TheGuardian.com, Rabu (3/11/2021).

Pengumuman keadaan darurat datang dua hari setelah Perdana Menteri Abiy Ahmed mendesak warga untuk mengangkat senjata untuk membela diri dari Front Pembebasan Rakyat Tigray (TPLF).

Sebelumnya pada Selasa lalu, pihak berwenang di Addis Ababa mengatakan kepada penduduk untuk mendaftarkan senjata mereka dan bersiap untuk mempertahankan lingkungan mereka.

Keadaan darurat diberlakukan setelah TPLF mengklaim telah merebut beberapa kota dalam beberapa hari terakhir dan mengatakan sedang mempertimbangkan untuk masuk ke Addis Ababa, sekitar 380km (235 mil) di selatan posisi mereka.

Perebutan dua kota oleh pasukan Tigrayan menimbulkan kekhawatiran bagi ibu kota Ethiopia.

Pemerintah kota mengatakan warga harus mendaftarkan senjata mereka dan berkumpul di lingkungan mereka. Pencarian dari rumah ke rumah sedang dilakukan dan pembuat gaxuh  akan ditangkap, menurut sebuah pernyataan.

“Warga harus berkumpul di wilayah mereka dan menjaga lingkungan mereka,” menurut pernyataan itu. Disebutkan  bahwa warga yang memiliki senjata tetapi tidak bisa ikut menjaga lingkungan, disarankan untuk menyerahkan senjata tersebut kepada pemerintah atau kerabat dekat atau teman mereka.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Edi Suwiknyo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper