Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengajak Amerika Serikat untuk melakukan investasi pada sektor energi baru dan terbarukan termasuk pengembangan ekosistem mobil listrik dan baterai lithium.
“Saya harapkan dukungan AS melalui investasi yang mempercepat transisi energi, khususnya teknologi rendah karbon,” kata Jokowi dalam pertemuan bilateral dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden, di Glasgow, Skotlandia, Senin (1/11/2021), dikutip dari laman Setkab.
Jokowi menjelaskan bahwa Indonesia memiliki potensi pengembangan kendaraan dan baterai listrik, karena terdapat kekayaan mineral seperti nikel, tembaga dan bauksit/alumunium.
Pada kesempatan tersebut, Jokowi memastikan juga bahwa Indonesia membuka peluang investasi untuk melakukan early retirement dari pembangkit-pembangkit batu bara dan menggantikannya dengan energi terbarukan.
Pemerintah, kata Jokowi, telah mengidentifikasi ada 5,5 GW PLTU batu bara yang bisa masuk dalam proyek ini dengan kebutuhan pendanaan sebesar 25-30 miliar Dolar Amerika Serikat (AS) selama 8 tahun kedepan.
“Indonesia akan mengalihkan pembangkit batu bara dengan renewable energy pada tahun 2040, dengan catatan jika terdapat kerja sama, teknologi, nilai keekonomian yang layak, dan pendanaan internasional yang membantu transisi energi tersebut,” ujarnya.
Selain itu, Jokowi juga mengapresiasi kerja sama yang dilakukan Indonesia dan AS selama pandemi mulai dari penerimaan stok vaksin melalui mekanisme dose-sharing, ventilator, obat-obatan teurapeutik, hingga alat kesehatan lainnya.