Bisnis.com, JAKARTA - Seorang pria berusia 24 tahun yang mengenakan kostum Joker menusuk 17 penumpang di jalur kereta Tokyo, Jepang tepat pada perayaan Halloween, Minggu (31/10/2021). Saksi mata mengatakan tersangka penusukan mengenakan kemeja hijau dan jas ungu, persis seperti karakter Joker.
Dilansir dari BBC, pria Joker itu menyemprotkan cairan bening di sekitar kereta dan membakarnya. Rekaman video menunjukkan penumpang berlari melalui gerbong menjauh dari api sementara yang lain memanjat melalui jendela.
"Saya pikir itu adalah aksi Halloween. Lalu, saya melihat seorang pria berjalan ke arah sini, perlahan-lahan mengayunkan pisau panjang," kata seorang saksi kepada surat kabar Yomiuri tentang serangan itu dikutip dari BBC, Senin (1/11/2021).
Serangan Joker terjadi sekitar pukul 20.00 waktu setempat (atau sekitar 11.00 GMT) di dekat stasiun Kokuryo, di pinggiran barat kota Tokyo.
Laporan media mengatakan pria itu ditangkap oleh polisi di tempat. Menurut outlet berita Kyodo, dia mengatakan kepada polisi bahwa dia menyukai karakter Joker dalam komik Batman.
Joker merupakan penjahat dalam komik DC. Joker juga dikenal sebagai musuh bebuyutan Batman.
Film hit 2019 Joker, yang dibintangi aktor Joaquin Phoenix, menampilkan adegan di mana dia menyerang beberapa pria di kereta setelah berulang kali dilecehkan oleh mereka. Ini adalah momen penting, menandai awal dari transformasi karakter menjadi Joker.
Kantor berita NHK mengutip polisi yang mengatakan bahwa pria itu mengatakan dia ingin membunuh seseorang sejak Juni tahun ini. Alasannya, karena dia telah berhenti dari pekerjaan dan kehidupan pribadinya berantakan.
Tersangka penusukan menambahkan bahwa dia berpakaian seperti Joker karena dia "menatapnya".
Laporan media lokal mengatakan bahwa tersangka mengatakan kepada pihak berwenang bahwa dia ingin membunuh orang sehingga dia bisa dijatuhi hukuman mati.
Departemen Pemadam Kebakaran Tokyo mengatakan tiga dari yang terluka mengalami luka serius. Sementara itu, Media lokal Tokyo melaporkan seorang pria tua tidak sadarkan diri setelah ditikam dalam serangan itu.
Video dari tempat kejadian menunjukkan penumpang berlari dari penyerang. Banyak penumpang tersandung melalui pintu penghubung antara gerbong dan memanjat melalui jendela kereta setelah berhenti darurat.
Shunsuke Kimura, orang yang merekam salah satu video, mengatakan kepada penyiar nasional NHK bahwa adegan itu sangat mengerikan.
"Pintu kereta ditutup dan kami tidak tahu apa yang terjadi. Kami melompat dari jendela," katanya.
Kejahatan dengan kekerasan jarang terjadi di Jepang. Namun, tercatat ada sejumlah serangan pisau tingkat tinggi dalam beberapa tahun terakhir.
Sepuluh orang terluka oleh seorang pria yang membawa pisau di kereta komuter Tokyo lainnya pada bulan Agustus. Pada 2019, seorang pria menyerang sekelompok anak sekolah yang sedang menunggu bus di Kawasaki. Peristiwa itu menewaskan dua orang dan melukai sedikitnya 18 orang lainnya.