Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menuju Pemulihan Ekonomi, Wapres Sebut Indonesia Masih Rentan Balik ke Fase Kritis

Ma’ruf menjelaskan bahwa untuk menghidupkan kembali perekonomian nasional dan pemberdayaan ekonomi masyarakat, perlu fokus pada sektor-sektor yang berpeluang tumbuh positif.
  Wapres Maruf Amin (tengah)/Antara
Wapres Maruf Amin (tengah)/Antara

Bisnis.com, JAKARTA – Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin mengatakan bahwa saat ini Indonesia tengah berada pada tahapan stabilisasi menuju pemulihan ekonomi akibat pandemi Covid-19. Meski begitu, ini masih rentan untuk kembali ke fase kritis.

“Di tengah kondisi ini kita harus dapat memanfaatkan semua peluang agar tidak kehilangan momentum percepatan pemulihan ekonomi yang terdampak pandemi Covid-19,” katanya saat sambutan virtual, Jumat (22/10/2021).

Ma’ruf menjelaskan bahwa untuk menghidupkan kembali perekonomian nasional dan pemberdayaan ekonomi masyarakat, perlu fokus pada sektor-sektor yang berpeluang tumbuh positif.

Di antara sektor-sektor tersebut, makanan dan pertanian menurutnya adalah dua industri yang pertumbuhannya berada di atas pertumbuhan PDB nasional.

Kedua sektor juga ini berada di urutan teratas dalam rantai nilai halal/halal value chain (HVC). Artinya, Negara berada di jalur yang tepat untuk mengembangkan Indonesia sebagai pusat rantai nilai halal global.

Oleh karena itu, Ma’ruf mengajak masyarakat untuk mengerahkan perhatian dan energi pada upaya-upaya mengembangkan HVC.

Setidaknya ada empat langkah strategis yang dapat dilakukan untuk pengembangan HVC di Indonesia. Pertama adalah akselerasi sertifikasi halal.

Kedua, menguasai ekosistem pendukung ekspor produk halal, dimulai dari bahan baku, produksi, standar dan prosedur ekspor, hingga ke pemasaran.

Lalu, membuka dan menangkap peluang ekspor produk halal di era pemulihan ekonomi saat ini. Keempat, kolaborasi dan integrasi usaha besar dengan koperasi dan UMKM.

Agar keempat langkah strategis tersebut dapat dilaksanakan dengan baik, Wapres mengimbau para pemangku kepentingan untuk membuat kebijakan pengembangan HVC secara utuh, tidak egosektoral.

“Rantai nilai halal itu harus saling terintegrasi dan dikembangkan secara simultan, mulai dari infrastruktur regulasi, pengembangan industri halal, keuangan syariah, dana sosial syariah, serta para pelaku usaha dan bisnis syariah,” jelasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper