Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jokowi Bertemu Wakil Presiden Uni Eropa, Bahas Apa Saja?

Jokowi menerima kunjungan dari Wakil Presiden Eksekutif Komisi Eropa untuk Kebijakan Hijau Eropa dan Iklim Frans Timmermans.
Presiden Joko Widodo menerima Wakil Presiden Eksekutif Komisi Eropa untuk Kebijakan Hijau Eropa dan Iklim Frans Timmermans, di Istana Merdeka, Senin (18/10/2021) - (Foto: BPMI Setpres/Muchlis Jr)
Presiden Joko Widodo menerima Wakil Presiden Eksekutif Komisi Eropa untuk Kebijakan Hijau Eropa dan Iklim Frans Timmermans, di Istana Merdeka, Senin (18/10/2021) - (Foto: BPMI Setpres/Muchlis Jr)

Bisnis.com, JAKARTA – Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menerima kunjungan dari Wakil Presiden Eksekutif Uni Eropa untuk Kebijakan Hijau Eropa dan Iklim Frans Timmermans, di Istana Merdeka, Senin (18/10) malam.

Dikutip melalui laman resmi Sekretariat Negara, Jokowi mengatakan Indonesia memiliki komitmen yang sangat kuat sebagai bagian dari solusi masalah perubahan iklim.

“Sebagai salah satu pemilik hutan dan ekosistem mangrove terbesar, Indonesia menyadari posisi strategisnya,” kata Jokowi dalam keterangan resmi, Senin (19/10/2021).

Selain itu, Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi turut menyampaikan bahwa Presiden Jokowi menegaskan isu perubahan iklim dan lingkungan hidup tidak dapat dilepaskan dari isu Sustainable Development Goals.

Hal ini mengartikan bahwa perlu ada keseimbangan antara menjaga alam dan melakukan pembangunan.

“Keseimbangan ini yang diperlukan dan keseimbangan ini hanya akan tercapai jika kita bekerja sama,” kata Retno.

Dalam kesempatan tersebut, Presiden Jokowi juga menyampaikan langkah-langkah konkret yang telah dicapai oleh Indonesia sebagai komitmennya dalam menangani perubahan iklim.

“Seperti penurunan emisi 29 persen dan 41 persen dengan bantuan internasional pada 2030 sejauh ini berjalan baik. Pemenuhan komitmen ini disumbang dari turunnya kebakaran hutan, penurunan emisi hutan dan tata guna lahan, deforestasi hutan yang mencapai tingkat terendah, dan rehabilitasi mangrove yang mencapai 600 ribu hektar,” ujar Retno.

Retno melanjutkan bahwa Presiden menegaskan Indonesia tidak ingin terjebak dalam retorika namun memilih untuk bekerja memenuhi pengurangan emisi sebagaimana komitmennya dalam Paris Agreement.

Retno juga menyampaikan pandangan Presiden yang disampaikan kepada pihak Uni Eropa bahwa faktor teknologi dengan harga terjangkau (affordable technology) dan investasi sangat penting bagi semua negara untuk melakukan transisi energi. Dan disinilah kerja sama menjadi kunci bagi suksesnya transisi energi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Akbar Evandio
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper