Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sebanyak 40 Persen Lansia Enggan Divaksin, Alasannya Termasuk Agama dan Keamanan

Berdasarkan survei Johns Hopkins Center for Communication Programs (JHCCP) menemukan secara keseluruhan terhadap 67 persen yang menyatakan secara pasti atau lebih mungkin untuk divaksin.
Ilustrasi/covid19.go.id
Ilustrasi/covid19.go.id

Bisnis.com, JAKARTA - Director for Communication Science & Research Johns Hopkins Center for Communication Programs Douglas Storey menyampaikan kelompok lanjut usia (lansia) masih enggan untuk melakukan vaksinasi Covid-19

“Pada kelompok lansia di atas 55 tahun masih terhadap 40 persen melaporkan kemungkinannya tidak [ingin] divaksin,” katanya dalam diskusi daring, Rabu (13/10/2021).

Berdasarkan survei Johns Hopkins Center for Communication Programs (JHCCP) menemukan secara keseluruhan terhadap 67 persen yang menyatakan secara pasti atau lebih mungkin untuk divaksin. Kemudian yang melaporkan tidak akan divaksin sebesar 37 persen.

Douglas mengatakan setidaknya ada tiga alasan yang paling banyak diutarakan responden. Pertama, masih ada keraguan terhadap keamanan vaksin sehingga pentingnya sosialisasi mengenai keamanan vaksin dan bahaya dari Covid-19 untuk mengatasi masalah ini.

Kedua, ada yang menolak karena ingin menunggu, khawatir terhadap biaya, alasan agama, dan merasa yakin tidak butuh vaksin.

"Kira-kira 49 persen beralasan cemas tentang efek samping, itu garis tren yang di atas sekali. Sebanyak 37 persen ingin menunggu melihat apakah vaksin itu aman," katanya.

Berdasarkan survei yang dilakukan pada 16—30 September 2021 menemukan masih ada beberapa hambatan yang ditemui. Beberapa hambatan itu di antaranya adalah tidak bisa mendapatkan janji untuk waktu vaksin 19 persen; kesulitan meninggalkan pekerjaan 19 persen; tidak memenuhi syarat 17 persen; kesulitan pergi ke tempat vaksin 14 persen; dan tidak dapat vaksin yang diinginkan 9 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper