Bisnis.com, JAKARTA - Penambahan kasus harian Covid-19 cenderung melambat dalam beberapa waktu belakangan ini. Hal tersebut menjadi kabar baik, tapi di lain sisi, ada kekhawatiran kasus akan kembali melonjak dan gelombang ketiga pandemi muncul.
Sebagaimana diketahui, risiko penyebaran Covid-19 semakin meningkat seiring tingginya mobilitas masyarakat. Lonjakan kasus Covid-19 sempat terjadi pada Juli lalu, saat itu terjadi peningkatan mobilitas akibat momen libur Lebaran.
“Belajar dari sebelumnya, beberapa kali lonjakan kasus Covid-19 di Tanah Air terjadi setelah melewati libur panjang yang mengakibatkan mobilitas dan kerumunan orang meningkat,” kata Epidemiolog Universitas Indonesia (UI), Tri Yunis Miko Wahyono, Selasa (28/9/2021).
Tri mengingatkan masyarakat Indonesia akan bahaya hal itu, mengingat sebentar lagi ada momen Natal dan Tahun Baru yang memungkinkan peningkatan mobilitas masyarakat.
Dia menambahkan, vaksinasi Covid-19 belum mencapai 50 persen dari target pemerintah. Sehingga risiko gelombang ketiga Covid-19 semakin besar.
Menurutnya, meski sudah mencapai target 50 persen, risiko kembali terjadinya lonjakan kasus Covid-19 tetap berpeluang besar terjadi jika mobilitas masyarakat tak dibatasi.
“Prediksi Desember-Januari itu kemungkinan puncak ketiganya,” ujar Tri.
Tri menegaskan protokol kesehatan wajib tetap diterapkan kendati kondisi Covid-19 RI sudah membaik. “Pandemi belum usai, potensi lonjakan kasus masih bisa terjadi. Karenanya tetap disiplin mematuhi protokol kesehatan,” ujar Tri.
#ingatpesanibu #sudahdivaksintetap3m #vaksinmelindungikitasemua