Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden memaparkan tiga pesan utama kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan pemimpin dunia lainnya dalam menangani pandemi Covid-19 pada acara Global Covid-19 Summit yang digelar di sela-sela acara Sidang Umum PBB ke-76 pada Rabu (22/9/2021).
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan tiga hal yang disampaikan Presiden AS adalah pertama, seluruh pemimpin dunia harus berkomitmen bersama-sama untuk segera memvaksinasi penduduk dunia secepatnya.
“WHO sendiri menargetkan tahun ini 40 persen dari populasi dunia bisa divaksinasi dan tahun depan 70 persen populasi dunia bisa divaksinasi,” kata Menkes dalam keterangan pers dikutip dari YouTube Setpres, Kamis (23/9/2021).
Hal kedua yang disampaikan Biden adalah ajakan untuk mempersiapkan seluruh alat kesehatan, obat-obatan, dan hal lainnya dibutuhkan dalam menghadapi pandemi Covid-19, termasuk kebutuhan oksigen, sarana testing hingga tracing, hingga vaksinasi.
Hal ketiga, kata Budi, Biden mengatakan pemimpin dunia harus membangun arsitektur ketahanan kesehatan global.
"Kita harus mempersiapkan bagaimana pembiayaan kesehatan dunia bisa ditata lebih baik sehingga kalau ada negara di dunia alami masalah kesehatan bisa segera dibantu, sama seperti ketika ada negara yang tengah kesulitan keuangan yang bisa dibantu badan internasional seperti IMF," ujar Menkes.
Sebagai informasi, Presiden Joe Biden secara khusus mengundang Presiden Jokowi untuk hadir pada acara Global Covid-19 Summit, di sela-sela acara Sidang Umum PBB ke-76 pada Rabu (22/9).
"Pada kesempatan itu Bapak Presiden Jokowi sebagai salah satu dari 4 pimpinan di dunia yang dipilih secara pribadi oleh Presiden Amerika Serikat Joe Biden untuk memberikan masukan, bagaimana kita bisa segera mengatasi pandemi Covid-19 ini," jelas Menkes.
Jokowi juga menyampaikan beberapa poin penting dalam upaya penanganan pandemi Covid-19.
Pertama, adalah perlu dibangun arsitektur sistem ketahanan Kesehatan global yang baru.
Kedua, perlu segera dibangun mekanisme global untuk sumber daya kesehatan yang bisa diakses oleh seluruh negara, terutama negara-negara berkembang pada saat terjadi krisis kesehatan.
Ketiga, perlu disusun protokol kesehatan yang standar agar semua aktivitas global bisa mengikuti standar protokol yang sama.
