Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kecewa dengan Aukus, Prancis Galang Kerja Sama dengan India

Prancis sangat marah dengan AS karena diam-diam memimpin pembicaraan tentang aliansi strategis baru. Sedangkan China mengecam Aukus dan menyebut langkah itu akan memicu perlombaan senjata yang intensif di wilayah tersebut.
Presiden Prancis Emmanuel Macron tersenyum di sela-sela pertemuan para pemimpin Uni Eropa di Brussels, Belgia, Jumat (11/12/2020)./Bloomberg-Thierry Monasse
Presiden Prancis Emmanuel Macron tersenyum di sela-sela pertemuan para pemimpin Uni Eropa di Brussels, Belgia, Jumat (11/12/2020)./Bloomberg-Thierry Monasse

Bisnis.com, JAKARTA--Presiden Prancis Emmanuel Macron membahas kerja sama di kawasan Indo-Pasifik dengan Perdana Menteri India, Narendra Modi setelah Paris tersinggung akibat pembatalan pesanan kapal selam Prancis senilai US$40 miliar oleh Australia.

Kedua pemimpin mengadakan percakapan telepon, menurut sebuah pernyataan dari kantor Macron. Kedua pemimpjn juga membahas masalah-masalah seperti krisis di Afghanistan sebagaimana dikutip Aljazeera.com, Rabu (22/9).

Australia menyatakan pekan lalu bahwa mereka akan membatalkan kesepakatan awal 2016 dengan Grup Angkatan Laut Prancis untuk membangun armada kapal selam konvensional. Australia akan membangun setidaknya delapan kapal selam bertenaga nuklir dengan teknologi AS dan Inggris setelah mencapai kemitraan keamanan trilateral yang dijuluki Aukus.

Australia memberi tahu Prancis hanya beberapa jam sebelum menarik diri dari kesepakatan kapal selam, menurut pemerintah Prancis. Prancis menyebut Australia telah menusuknya dari belakang.

Pekan lalu, Paris menarik duta besarnya dari Amerika Serikat dan Australia setelah Australia membatalkan kesepakatan tersebut.

Prancis sangat marah dengan AS karena diam-diam memimpin pembicaraan tentang aliansi strategis baru. Sedangkan China mengecam Aukus dan menyebut langkah itu akan memicu perlombaan senjata yang intensif di wilayah tersebut.

Dalam pembicaraan telepon mereka, Macron dan Modi mengatakan mereka akan “bertindak bersama di wilayah Indo-Pasifik yang terbuka dan inklusif”.

Macron meyakinkan Modi tentang komitmen berkelanjutan Prancis untuk memperkuat otonomi strategis India, termasuk basis industri dan teknologinya. Dia mengatakan hubungan erat itu dibangun berdasarkan kepercayaan dan saling menghormati.

Pernyataan dari kantor Macron mengatakan pendekatan bersama Prancis dan India akan ditujukan untuk mempromosikan “stabilitas regional dan supremasi hukum, sambil mengesampingkan segala bentuk hegemoni”.

Diskusi Macron dengan pemimpin India itu dilakukan sebelum percakapan yang direncanakan dengan Presiden AS Joe Biden. Biden telah meminta dilakukannya percakapan dengan Macron, tetapi belum ada tanggal yang ditetapkan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Edi Suwiknyo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper