Bisnis.com, JAKARTA--Justin Trudeau berhasil memenangkan pemilu ketiga, namun keputusannya untuk mengadakan pemilihan cepat dikritik oleh lawan politik setelah perdana menteri Kanada itu gagal sekali lagi untuk memenangkan mayoritas parlemen.
Partai Liberal memenangkan 158 kursi atau kurang dari 170 yang dibutuhkan untuk mayoritas di parlemen. Sedangkan tokoh Oposisi Erin O'Toole dari partai Konservatif memenangkan 119 kursi atau hampir sama dengan hasil Pemilu 2019.
“Sepertinya tidak ada yang menginginkan pemilihan umum dan tidak ada yang mendapatkan apa yang mereka inginkan,” kata kolumnis politik Toronto Star, Chantal Hébert ketika hasiln pemilu itu keluar.
Untuk kedua kalinya dalam dua tahun, Trudeau meraih pemerintahan minoritas yang berarti dia harus bekerja sama dengan partai-partai kecil untuk memerintah.
Dalam pidato kemenangannya pada pukul 01:15 pagi waktu setempat, Trudeau tetap mengatakan kepada para pendukungnya bahwa orang Kanada telah memberinya “mandat yang jelas” untuk terus memerintah tetapi mengakui bahwa pemilihan umum itu tidak populer.
“Saat yang kita hadapi menuntut perubahan yang sangat penting, Anda telah memberikan arah yang jelas kepada parlemen dan pemerintah ini,” katanya seperti dikutip TheGuardian.com, Rabu (22/9/2021).
Baca Juga
Akan tetapi pertaruhan untuk mengadakan pemilihan umum federal selama gelombang keempat pandemi virus Corona akan menghasilkan gesekan di antara kaum Liberal. Selasa pagi, tiga menteri kabinet Trudeau gagal memenangkan pemilihan kembali.
Di seluruh negeri, sejumlah kandidat Liberal hanya menang tipis akibat persaingan yang ketat.
“Lima minggu lalu, Tuan Trudeau berharap kemenangan mayoritas. Malam ini, warga Kanada tidak memberi Trudeau mandat mayoritas yang dia inginkan dengan biaya pemilu US$600 juta, menurut kalangan oposisi.
Meskipun oposisi Konservatif memimpin dalam pemilihan umum nasional, namun hasilnya tetap menandai kekalahan bagi O'Toole. Kampanye berhaluan sentrisnya gagal membujuk cukup banyak pemilih untuk menyingkirkan partai Liberal setelah enam tahun berkuasa.
Terakhir kali partai Konservatif memenangkan pemilihan federal pada tahun 2011.