Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Waduh, Masih Ada Non-Tenaga Kesehatan Dapat Suntikan Dosis Ketiga

Namun, terdapat 16 responden yang mengatakan ditawari dosis ketiga oleh pejabat setempat, ada informasinya jadi mereka datang untuk suntikan ketiga, punya kenalan yang mengurus tempat vaksinasi, sampai membayar untuk mendapatkan dosis ketiga.
Vaksin Covid-19 buatan Pfizer-BioNTech/BBC
Vaksin Covid-19 buatan Pfizer-BioNTech/BBC

Bisnis.com, JAKARTA -- Hasil survei Change.org Indonesia, Katadata Insight Center (KIC), dan KawalCOVID19.id mencatatkan masih terdapat praktik penyuntikan vaksin dosis ketiga di lapangan.

Campaigner dari Change.org Indonesia Efraim Leonard menyampaikan, 2,5 persen dari responden yang sudah divaksinasi mengatakan bahwa mereka sudah menerima dosis ketiga, 90 persen lebih dari mereka adalah tenaga kesehatan.

Namun, terdapat 16 responden yang mengatakan ditawari dosis ketiga oleh pejabat setempat, ada informasinya jadi mereka datang untuk suntikan ketiga, punya kenalan yang mengurus tempat vaksinasi, sampai membayar untuk mendapatkan dosis ketiga.

“Detil ini mengkonfirmasi bahwa praktik pemberian dosis ketiga ke warga non nakes terjadi di lapangan,” katanya lewat diskusi virtual, Rabu (22/9/2021).

Lebih lanjut, dia menambahkan, bila dibandingkan dengan total responden yang telah divaksinasi, porsi peserta yang menerima vaksinasi dosis ketiga non-tenaga medis berjumlah 0,2 persen.

Sementara itu, sebanyak 32,8 persen responden divaksinasi di sentra yang diadakan oleh pemerintah, baik pusat maupun daerah, disusul dengan Puskesmas (21,8 persen) dan sentra vaksinasi non-pemerintah (17,2 persen) dan sebesar 9,2 persen responden menyatakan divaksinasi di tempat kerja.

Sebesar 35,4 persen responden yang sudah divaksinasi baru mendapatkan satu dosis ketika survei berlangsung, dan 93,9 persen dari mereka berniat melengkapi dosis kedua.

Namun ada 6,1 persen responden yang masih tidak yakin dan tidak ingin melengkapi dosis kedua dengan alasan ragu akan efektivitas vaksin (56,8 persen), efek sampingnya terlalu berat (23,7 persen) dan takut keramaian ketika proses vaksinasi (12,2 persen).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper