Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Amerika Serikat Joe Biden menyerukan para pemimpin dunia untuk mempercepat upaya memangkas emisi gas rumah kaca. Biden secara resmi meluncurkan inisiatif baru untuk mengurangi emisi metana global sebesar 30 persen sebelum 2030.
Janji tersebut, yang dirancang bersama dengan Uni Eropa, akan menjadi upaya internasional terkoordinasi pertama untuk mengurangi emisi metana, gas rumah kaca berasal dari bahan bakar fosil, pertanian yang memiliki dampak besar pada pemanasan global.
Dalam pertemuan virtual dengan para pemimpin dunia kemarin, terungkap bahwa komitmen pengurangan karbon global dan pendanaan iklim untuk negara-negara miskin, masih tertinggal jauh.
"Kami tahu masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan dan jika ada, pekerjaan kami, menurut saya, semakin mendesak," kata Biden dilansir Bloomberg, Sabtu (18/9/2021).
Sementara itu, negara-negara maju hampir tidak membuat kemajuan menuju janji 2009 untuk memberikan US$100 miliar per tahun untuk membantu negara-negara miskin mengatasi perubahan iklim.
Itu termasuk AS, yang telah menjanjikan kurang dari seperempat dari apa yang telah disediakan UE dalam pendanaan untuk membantu negara-negara berkembang dan rentan iklim melindungi hutan tropis, membangun ketahanan dan beralih ke energi bersih.
Baca Juga
Secara terpisah, PBB memperingatkan bahwa komitmen pengurangan emisi saat ini hanya memberikan kesempatan terbatas untuk menghindari bencana pemanasan global.
Di bawah komitmen yang telah dibuat, suhu global bisa naik sekitar 2,7 derajat Celcius pada akhir abad ini. Itu jauh melampaui ambang batas kritis 1,5 derajat yang terlihat sebagai kunci untuk mencegah dampak terburuk dari perubahan iklim.
Diskusi yang dipimpin AS berlangsung ketika Gedung Putih mengakui tantangan terbesarnya adalah membujuk negara-negara untuk mendorong urgensi dan rencana tindakan nyata ke KTT COP26 di Skotlandia.
Biden mengatakan komitmen untuk memangkas emisi metana sebesar 30 persen pada 2030 adalah ambisius tetapi realistis.
"Kami harus membawa ambisi setinggi mungkin ke Glasgow. [Bagi] Mereka yang belum melakukannya: Waktu hampir habis," ujarnya.