Jalan-Jalan
Setelah tidur cukup dan sarapan bersama di keesokan harinya, kegiatan Mendikbudristek dilanjutkan dengan meninjau Kampung Flory.
Kegiatan ini merupakan inisiatif sendiri dari Nuri karena ia terlibat dalam pengelolaan desa wisata ini. Menurutnya, Nadiem sangat senang berkunjung ke Kampung Florya, jalan-jalan melihat kuliner di situ.
“Sempet nanem pohon juga Pak Menteri di sana. Dinamai pohon Makarim permintaannya. Pohon Duwet. Lalu dia langsung cabut ke Tamansiswa. Itu udah molor harusnya jam 08.00 WIB, tapi kami ngobrol sampai 08.30 WIB, karena saking senengnya, excited,” kata Nuri.
Kampung Flory memiliki konsep wisata pertanian, yang telah dikembangkan sejak 2016 silam.
“Membuat konsep desa wisata, kita ajukan dan dikukuhkan oleh Bupati Sri Purnomo. Kemudian berbasis masyarakat, lalu muncul juga kuliner bali ndeso dan muncul outbound. Waktu itu outboundnya pendidikan berkarakter,” ungkapnya.
Pengembangan Kampung Flory menangkap peluang dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yang dialokasikan untuk kunjungan luar sekolah. Maka, dibuatlah konsep trip ke Kampung Flory yang disinkronkan dengan materi pembelajaran sekolah.
“Alhamdulillah booming sampai 2019, omzetnya miliaran outbound itu. Jadi kami sinergikan antara pertanian karena ada kelompok tani sendiri, untuk perbanyakan tanaman, kemudian wisata, sama pendidikan. Prosesnya ngga begitu lama ya sebenarnya kami mengalir aja,” katanya.