Bisnis.com, JAKARTA - Eks menteri kesetaraan gender Jepang Seiko Noda mengumumkan pencalonan dirinya dalam pemilihan perdana menteri, membuka peluang bagi perempuan menjadi PM untuk pertama kalinya.
Dilansir Channel News Asia pada Kamis (16/9/2021), Noda merupakan tokoh yang giat menyuarakan hak perempuan. Dia juga terus mendesak kepada pemerintah untuk segera menangani rendahnya angka kelahiran dan semakin meningkatnya popluasi lansia di Jepang.
"Saya ingin menciptkan politik untuk Jepang ke depannya sehingga perempuan, anak-anak, orang tua dan orang cacat yang belum menjadi pemeran utama dapat merasakan hidup yang layak di tengah masyarakat ini," kata Noda (61) kepada wartawan.
Noda sempat ingin beradu dengan mantan perdana menteri Shinzo Abe dalam meperebutkan kursi kepemimpinan Partai Demokrat Liberal (LDP) pada 2015. Namun, dia gagal karena tidak memenuhi 20 pendukung yang dibutuhkan untuk mencalonkan diri. Kali ini persyaratan tersebut sudah terpenuhi.
Sementara itu, Menteri Vaksinasi Taro Kono masih unggul dalam berbagai poling. Pada Kamis dia mengatakan bahwa setiap stimulus ekonomi harus memprioritaskan belanja pada energi terbarukan dan perluasan jaringan 5G.
Noda bergabung dalam bursa calon perdana menteri dan bersaing dengan tokoh-tokoh senior LDP. Mantan menteri luar negeri Fumio Kishida dan mantan menteri dalam negeri Sanae Takaichi juga mencalonkan diri dalam pemilihan presiden LDP pada 29 September.
Di usia 30-an, Noda telah menjadi menteri kabinet termuda Jepang, kemudian memegang berbagai jabatan kabinet, termasuk menteri dalam negeri.