Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KawalCovid19: 60,5 Persen Masyarakat Berharap Informasi Vaksin dari RT/RW

Masyarakat yang belum divaksin berharap mendapatkan informasi vaksinasi dapat bersifat langsung melalui pengumuman dari ketua RT/RW sebesar 60,5 persen.
Vaksinasi ibu hamil di Balai Kota DKI Jakarta./Instagram @aniesbaswedan
Vaksinasi ibu hamil di Balai Kota DKI Jakarta./Instagram @aniesbaswedan

Bisnis.com, JAKARTA – Sebanyak 26,2 persen responden yang belum divaksin berharap informasi terkait program vaksin muncul di kanal yang bersifat langsung dan dekat dengan lingkungan masyarakat. 

Co-founder KawalCOVID19.id Elina Ciptadi mengatakan masyarakat yang belum divaksin berharap mendapatkan informasi vaksinasi dapat bersifat langsung melalui pengumuman dari ketua RT/RW sebesar 60,5 persen.

Kemudian, responden berharap informasi bisa diraih melalui kanal informasi publik non-pemerintah 50,8 persen dan media sosial pemerintah pusat hingga 44,8 persen.

Selain itu, dia menyebutkan sebanyak 77,9 persen responden mengaku bahwa mereka sudah divaksin dengan alasan utama sebagai tanggung jawab warga negara untuk membasmi Covid-19 sebesar 69,8 persen. 

“Alasan masyarakat melakukan vaksinasi adalah untuk melindungi keluarga sebesar 51,4 persen, keinginan untuk kembali beraktivitas hingga 38 persen, dan takut tertular Covid-19 hingga 29, persen,” katanya dalam diskusi virtual, Rabu (15/9/2021).

Namun, sebanyak 5,9 persen responden menyebutkan memutuskan untuk melalukan vaksinasi karena merasa dipaksa atau diwajibkan. Salah satunya, karena harus menunjukan sertifikat vaksin untuk melakukan aktivitas sehari-hari.

Sementara itu, Manajer Riset Katadata Insight Center (KIC) Vivi Zabkie melanjutkan dari responden yang belum divaksin mayoritas beralasan karena proses mendapatkannya yang rumit, antrian yang panjang, serta ramai sebesar 34,3 persen.

Selain itu, 17,9 persen responden mengatakan mereka tidak mengetahui harus pergi ke mana untuk mengajukan pendaftaran vaksin dan 15,9 persen mengaku kehabisan antrian dan kuota untuk vaksin.

Tidak hanya itu, sebanyak 11,9 responden menyebutkan alasan belum divaksinasi karena baru sembuh dari Covid-19. Kemudian, terdapat 4,2 persen yang takut disuntik.

Namun, laporan tersebut juga mencatatkan 48,4 persen masyarakat masih tidak percaya vaksin ampuh untuk menangkal Covid-19. Kemudian, disusul dengan yang beranggapan bahwa kekebalan dapat dibentuk secara alami melalui kekebalan komunal (herd immunity) sebesar 41 persen.

Alasan lainnya adalah 34,2 persen masyarakat tidak melakukan vaksinasi karena tidam percaya dengan pemerintah dan 32,3 persen memang tidak mempercayai keampuhan vaksin. 

Laporan tersebut diraih melalui jawaban dari 8.299 responden dengan profil yang didominasi oleh laki-laki sebesar 51,7 persen dan perempuan mencapai 47,6 persen, serta yang memilih untuk tidak menyebutkan sebesar 0,7 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Akbar Evandio
Editor : Edi Suwiknyo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper